SERBA SERBI MENGIKUTI BPJS KESEHATAN
UNTUK HEMODIALISA
Berikut saya akan
menceritakan pengalaman saya dalam mengikuti BPJS Kesehatan. Pada mulanya terus
terang saya hanya memandang sebelah mata dengan BPJS kesehatan yang di
canangkan pemerintah. Secara di kantor saya diikutkan asuransi kesehatan oleh
perusahaan (Allianz), dan secara pribadi saya juga (baru) mempunyai asuransi
jiwa (Jiwasraya) serta kesehatan ( Prudential dan AXA Mandiri).
Masalah baru
timbul, setelah saya di vonis GGK (Gagal Ginjal Akut) dan harus cuci darah.
Sebelum cuci darah saya harus rawat inap dan melakukan bebarapa operasi di RS.
Biaya rawat inap dan operasi selama 1 minggu ternyata menghabiskan budget
kesehatan kantor (Allianz) selama 1 tahun !! Saya juga baru tahu ternyata
asuransi kesehatan kantor berdasarkan budget dan budgetnya cukup minim.
Sementara saya masih harus cuci darah 2 kali seminggu yang
budgetnya sekali cuci darah +/- 1 juta an, berarti sebulan +/- Rp 8 juta rupiah,
seumur hidup !!
Saya mencoba
beralih ke asuransi pribadi (Prudential dan AXA Mandiri), dan juga ternyata ada
kendala : 1) Karena saya masuk asuransi tsb belum genap 1 tahun, sehingga
penyakit tidak ditanggung, 2) Gagal ginjal / cuci darah termasuk dari beberapa
penyakit yang tidak ditanggung.
Pada saat itu saya benar2 bingung dan panik, bagaimana
caranya membiayai cuci darah nantinya.
Akhirnya atas saran keluarga, saya berpaling ke BPJS. Pada
end 2014 program BPJS ini sedang gencar2nya didengungkan pemerintah. Dan
informasi yang kami dapatkan cuci darah ditanggung oleh BPJS.
Disebabkan saya harus cuci darah secepatnya, akhirnya kartu
BPJS pun diurus secara kilat. Saya langsung mengurus kartu BPJS untuk
sekeluarga, kelas 1 Rp 69.000/bulan . Setelah kartu jadi, baru bisa aktif
seminggu kemudian. Untuk faskes 1 (yang tertera di kartu), saya menunjuk Klinik
Deka yang beralamat di Kali Malang. Alasannya, karena 1) Dekat dengan rumah, 2) Klinik Deka adalah
klinik swasta yang jam operasionalnya pagi sampai malam ( bandingkan dengan
puskesmas yang jam 15,00 sudah tutup), 3) Klinik Deka relatif bagus dan bersih.
Masalah kembali
timbul saat saya harus menentukan tempat cuci darah. Tempat cuci darah adanya
di RS tertentu yang cukup besar, sehingga dari faskes 1 harus dirujuk ke faskes
2 (RS yang ada alat cuci darahnya).
Setelah search di internet dan bertanya2 lokasi RS yang ada cuci
darahnya, kami sebenarnya merasa lebih nyaman jika cuci darah di RS Hermina
Bekasi, tapi ternyata dari Faskes 1 (Klinik Deka) tidak dapat memberikan
rujukan langsung ke RS Hermina – Bekasi. Karena dari Faskes 1 hanya dapat
memberi rujukan ke : 1) RS Pemerintah (RSUD Bekasi) atau 2) RS Swasta kelas 3.
Semantara RS Hermina Bekasi masuk golongan RS Swasta kelas 2.
Akhirnya dari
klinik Deka kamipun mendapat rujukan untuk cuci darah di rumah sakit Bhakti
Kartini – Bekasi (RS Swasta kelas 3). Karena pengantar dari klinik Deka adalah
ke dr Urologi, akhirnya kamipun mulanya mendaftar ke poly dr Urologi, tapi
ternyata dari dr Urologi dikirim kembali ke dr Penyakit dalam. Karena untuk
cuci darah (Hemodialisa) jadwal dan tempat ditentukan oleh dr penyakit dalam.
Dari dokter penyakit dalam kami diminta menanyakan
ketersediaan tempat untuk cuci darah di RS Bhakti Kartini tsb. Ternyata setelah
ditanyakan, tempat sudah penuh !! Kalau mau... antri s/d Maret 2015. Padahal
saya harus segera cuci darah.
Padahal untuk mendaftar cuci darah kita harus melakukan chek
laboratorium terlebih dahulu, untuk chek 3 penyakit menular (HIV, Hepatitis
dan). Dan biaya chek laboratorium di RS Bhakti Kartini ini tidak ditanggung
BPJS (+/- Rp 400.000). Alasan pihak RS, karena takut pasien yang chek darah
ternyata cuci darahnya tidak di RS tsb, sehingga mereka tidak bisa menagih ke
BPJS nantinya.
Oleh dr penyakit
dalam ditanyakan, apakah kami mau mencari RS lain yang masih ada jadwal.
Akhirnya kamipun menjawab minta dirujuk ke RS Hermina Bekasi. Setelah mendapat
surat rujukan kamipun bergegas ke RS Hermina Bekasi.
Masalah kembali muncul, setelah pihak RS Hermina meminta
surat rujukan dari faskes 1 !!! (Surat rujukan dari faskes 1 kami (Klinik Deka)
adalah ke RS Bhakti Kartini bukan RS Hermina). Ketika kami kembali ke klinik
Deka, pihak klinik Deka ngotot tidak bisa memberikan rujukan langsung ke RS
Hermina – Bekasi. Kami sempat dead lock dan kebingungan.
Akhirnya kamipun
menuju ke kantor BPJS (depan RS Mitra Keluarga Barat). Di kantor BPJS sangatlah
penuh dengan orang2 yang akan mengurus pembuatan kartu BPJS, antriannya sepertinya
mencapai 200-300 orang perhari !!! Setelah bertanya2 kami disarankan menuju
lantai 3 untuk mengurus hal surat rujukan tadi. Ternyata cukup mudah, kami
mendapat surat rujukan dengan stempel BPJS yang bisa langsung ke faskes RS
Hermina Bekasi. Jadi tidak perlu minta surat rujukan ke faskes 1 lagi.
Hal ini sangat penting, mengingat cuci darah harus dilakukan
seminggu 2 kali di faskes 2. Sementara setiap menuju faskes 2 kita harus selalu
minta rujukan ke faskes 1. Apakah tiap akan cuci darah saya harus bolak balik
ke faskes 1 baru faskes 2 dulu ????
Setelah mendapat
surat sakti dari BPJS, barulah kami bisa mengurus jadwal cuci darah di RS
Hermina Bekasi. Mulanya saya mendapat jadwal Selasa dan Jumat yang saat itu
kami OK kan terlebih dahulu. Mengingat susahnya mendapat tempat untuk jadwal
cuci darah. Setelah mendapat tempat pelan2 saya meminta jadwal dirubah rabu dan
sabtu (Sabtu libur, agar tidak terlalu mengganggu jam kerja), yang alhamdulillah
akhirnya dikabulkan. Selanjutnya, setelah rutin cuci darah di RS Hermina Bekasi, pihak HD RS Hermina mengeluarkan surat rujukan seumur hidup untuk pasien cuci darah yang sudah terjadwal.
Sungguh sangat
bersyukur bahwa cuci darah (Hemodialisa) ditanggung oleh BPJS ini, mengingat
biaya sangat besar yang harus dikeluarkan oleh pasien seumur hidup !! Dan
memang yang saya lihat sebagian besar pasien seangkatan saya berusia muda (<
45 tahun) yang masih sangat produktif. Sayang sekali jika harus sakit dan tidak
tersembuhkan !!
Hanya ada beberapa
hal yang mengganjal dalam hal saya sebagai pasien Cuci Darah mengikuti BPJS ini
:
1.
Pasien BPJS harus antri di loket tertentu dan
biasanya dibatasi waktu dan jumlahnya. Untuk pasien cuci darah yang rutin tiap
minggu antri tiap hari terasa membuang2 waktu.
Sehingga harus ada pihak keluarga pagi2
sekali antri terlebih dahulu di RS.
2.
Pasien BPJS tidak boleh 2 kali transaksi dalam
satu hari.
Menjadi masalah jika harus kontrol ke
dokter tertentu yang hari prakteknya bersamaan dengan hari kita cuci darah.
Terpaksa harus pilih, cuci darah atau kontrol ke dokter ?? Tidak bisa keduanya
dalam 1 hari !!
3.
Pasien cuci darah BPJS dan pasien cuci darah
mandiri berbeda perlakuan.
Pada BPJS cuci darah 4 jam dan Dializer re
use, diganti setelah +/- 7 kali. Pada cuci darah mandiri dilakukan 5 jam dan
dializer single use.
Walaupun waktu 4 jam dan re use sagatlah aman,
tapi walau bagaimana tetap HD yang lebih baik yang 5 jam dengan single use.
4.
Sistem budget pada pasien BPJS.
Setelah mengikuti BPJS bukan berarti semua-semuanya
ditanggung !! Tapi berdasarkan budget2 tertentu. Sebagai contoh, jika pada saat
tertentu kita harus periksa lab, maka jatah resep obat2 an pada saat itu pasti
berkurang.
5.
Perbedaan budget antara RS type A dengan type B
dan C.
Tepatnya saya juga kurang paham, tapi
berdasarkan beberapa informasi, RS type A bisa gratis mendapatkan obat2 an
tertentu, yang harus dibayar sendiri jika kita cuci darahnya di RS type B dan
C
6.
Tidak tahu apakah ini perasaan saya saja atau
tidak (Ini subjektif tidak objektif).
Setiap transaksi di apotek atau kasir,
sepertinya pasien BPJS diperlakukan lebih lama dibanding pasien mandiri. Padahal
BPJS kan bukan gratisan, tapi sama dengan asuransi lain.
semoga saudara tabah.. semoga allah mengangkat penyakit bapak
BalasHapusAmin ya Robbal Alamin...... Terima kasih atas doanya.....
BalasHapusSemoga Bapak cepat sembuh.. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.. Tetap semangat dan percaya saja.. GBU
BalasHapusAmiiinnn.... terima kasih buat doanya. Bagi kami penderita GGK, mungkin sudah tidak berharap untuk sembuh, yang terpenting bagaimana TETAP SEHAT......
BalasHapusPak Cecep, saya merasa tercerahkan setelah membaca tulisan ini. Bapak saya (57th, pensiunan PNS, BPJS kelas 1) bari divonis GGK dan dirujuk ke RS Fatmawati. Disama HCU full dan antri 5 pasien, tp dg cap sakti dari RS Fatmawati saya bs mencari RS mana saja yg ada fasilitas cuci darah dan bekerja sama dengan BPJS. Namun mungkin memang pasien GGK sedang membanjir, dimana mana (rekanan bpjs) ruang cuci darahnya full. Namun saya berinisiatif ttp mencari RS yg ada fasilitas cuci darah walau full tp ayah saya dirawat disana agar bisa booking langsung dari saran dokternya. Tibalah saya di RS Sari Asih Ciputat. Karena kamar kelas 1 full, saya naikkan kelas jd VIP dan nanti pasti ada selisihnya. Yang mau saya tanyakan, meskinpun saya naik kelas, apakah cuci darah pertama ini tetap akan dicover bpjs? Karena saat saya tanya ke pihak RS, selisih antara biaya VIP dan yg dicover BPJS tidak dirinci. Hanya BPJS yang tau ini itu yg dicover. Apakah sebaiknya saya tanya langsung ke kantor bpjs? Atau pihak RS yg dibagian cuci darah yg tau? Kebetulan baru hari ini bapak saya dipindahkan dr RSUD Depok ke RS Sari Asih. Jika Pak Cecep tau ttg kasus ini, mohon informasinya. Terima kasih sebelumnya.
BalasHapusTerima kasih sudah mampir bu... Maaf baru sekarang saya menjawab pertanyaan ibu.
HapusSetahu saya Cuci darah dan rawat inap komponen biayanya berbeda. Jadi, bisa saja ibu "naik kelas" di rawat inap (nantinya bayar selisihnya), untuk Cuci darahnya seharusnya tetap ditanggung BPJS. Tapi untuk pastinya bisa ditanyakan ke petugas BPJS yang stand by di RS.....
Semoga tetap sehat pak
BalasHapusmau bertanya sedikit untuk mendapatkan surat rujukan dengan stempel BPJS yang bisa langsung ke faskes RS Hermina Bekasi. Jadi tidak perlu minta surat rujukan ke faskes 1 lagi. syaratnya apa? trims
Salam sehat selalu bu... Tidak ada syarat saat itu, langsung minta di lt 3 tanda tangan dan stempelnya. Mungkin karena saya pasien cuci darah, saya tidak tahu apakah berlaku untuk penyakit yang lain....
HapusSelamat siang pak cecep,
HapusPak untuk rujukan cap dari BPJS tersebut apakah masih berlaku sampai sekarang ya? Soalnya saudara saya juga harus cuci darah setiap minggunya, namun beliau hanya mentok di RS tingkat C dan mau pindah ke RS Hermina namun selalu di tolak oleh faskes 1-nya. Terimakasih
Mohon maaf nanya lagi pak,
HapusUntuk Surat rujukannya apakah dari pihak BPJS sendiri? soalnya untuk kalimat ini "langsung minta di lt 3 tanda tangan dan stempelnya" saya mengartikan bpjs hanya memberu ttd & stempel. terimakasih
Selamat siang Umi Atikah...
HapusYa, saat itu saya mendapat surat rujukan yg di tt dan stempel dari BPJS...
Tapi saat ini saya lihat proses bisa lebih cepat... ibu datang saja langsung ke ruang HD RS Hermina, agar bisa direcomended HD di sana. Nanti rekomendasi nya bawa ke Faskes 1... Mohon dicoba dulu...
Terima kasih....
Halo Pak Cecep.
BalasHapusSaya mau share dua klinik cuci darah gratis bagi pemegang BPJS. Tinggal datang langsung dan bawa kartu BPJS.
1. Yayasan Ginjal Diatrans
Jl Raya Jatiwaringin Bl H/3
Jati Waringin, Pondok Gede, Bekasi 17411
(Samping Kimia Farma Jatiwaringin)
Telp 021 8614030
Peta Google https://goo.gl/maps/3VVThUEk8c92 (Apotek Kimia Farma Jatiwaringin)
2. Klinik Hemodialisa Pandaoni
Jl. Cipinang Baru Utara No.9, Pulo Gadung, Jakarta Timur 13240
Telp 021 4754404
Email klinikpandaoni@gmail.com
Buka : Senin sd Sabtu, jam 07.00-19.00
Minggu dan hari besar tutup kecuali perjanjian dan pasien lama.
Peta Google http://bit.ly/1Vu2XIj
Saya baru tahu 2 ini saja. Lain-lain mungkin ada, tapi belum saya cari lagi.
Semoga bermanfaat utk Pak Cecep dan pengunjung blognya.
Makasih.
Terima kasih infonya bu.... semoga bermanfaat bagi pengunjung blog saya yang sedang mencari tempat untuk cuci darah.
HapusPerlu saya koreksi sedikit, BPJS tidak gratis, itu adalah asuransi kesehatan dan kita bayar +/- 60 ribu perbulan. Jika klinik tersebut terima BPJS, berarti beban biaya akan ditagih ke BPJS nantinya. Berarti juga semua prosedur pasien BPJS harus dilengkapi (Surat rujukan faskes 1, copy KTP (2), kartu BPJS (2), dll....
Dari web Dialysis Care Indonesia ada klinik-klinik HD berikut bagi pemegang BPJS:
BalasHapusKlinik HD Muslimat NU Cipta Husada 1
Jl. Hang Tuah I No.12, Kebayoran Baru
Jakarta Selatan
Telp.: 021- 7243 220 atau 0878 8487 7502
Klinik HD Muslimat NU Cipta Husada 2
Jl. Langit-langit No. 12, Kampung Ambon
Jakarta Timur
Telp: 021 - 4896807 atau 021 - 83684659
Unit HD RS Royal Taruma
Jl. Daan Mogot No 34
Jakarta Barat 11470
Telp: 021 - 5695 8338 ext 3160 atau 0819 08969809
Unit HD RS Puri Indah
Jl. Puri Indah Raya Blok S-2, Kembangan
Jakarta Barat
Klinik HD Yayasan Lions Indonesia
Pusat Pelayanan Masyarakat Lions Indonesia
Jl. Raya Pluit Timur Kav B-2 Lt 3
Jakarta Utara
Telp: 021 – 9371 4304
Klinik HD Tidore Lestari
Graha Tidore, Jl. Tidore No. 7, Roxy
Jakarta Pusat
Telp: 021 – 9829 2730 atau 021 - 6386 1672
Klinik HD Sahabat Keluarga
Jl. Pangkalan Jati I No. 75, Cinere
Depok
Telp: 021 – 7097 6276
Unit HD RS Ciputra
Jl. Citra Raya Boulevard blok V.00 /08, Sektor 3.4, Cikupa
Tangerang 15710, Banten
Telp: 021 - 5940 4671
Klinik HD Penta
Jl. Marsekal Surya Dharma No. 68, Neglasari
Tangerang
Telp: 021 – 5591 2695
Unit HD RS Palang Biru Gombong
Jl. Kartini No. 37, Gombong
Kutoarjo, Jawa Tengah
Telp: 0287 - 471290
Unit HD RS Condong Catur
Jl. Manggis No 6, Gempol, Condong Catur
Sleman, Jogjakarta, 55283
Telepon: 0811 2572 547
Unit HD RS Pelita Anugerah
Jl. Bandungrejo KM 11.5
Semarang, Jawa Tengah
Telp: 024 - 6725 555
Klinik HD Bethany Care*
Jl. Nginden Intan Timur I No 29
Surabaya, Jawa Timur
Telp -
**
Semoga bermanfaat.
Terima kasih infonya bu Widya. Pasti akan sangat bermanfaat bagi pasien baru yang sedang mencari jadwal HD atau pasien lama yang akan Traveling HD.... Untuk selanjutnya, mungkin ibu bisa mencantumkan addres link nya saja. Karena akan lebih mempermudah (tinggal klik)..... Happy Dialisys... Sayangi ginjal anda !!
HapusTerimakasih atas infonya, semoga selalu diberikan kelancaran dalam setiap urusan. :)
BalasHapusAmiiiinnn pak Mochamad Firdaus..... Semoga kita selalu dalam lindungan Nya....
HapusPak cecep, mohon pencerahannya.. saya sulit sekali mendapatkan rujukan untuk ke hermina bekasi. untuk operasi bedah vaskuler. ke kantor BPJS lantai 3 itu. saya info ke satpamnya mau minta apa ya?
BalasHapusSaran saya, langsung ke IGD RS Hermina Bekasi aja bu...
Hapussalam kenal bang, semoga sehat selalu . Tadi nya browsing BPJS RS Fatmwati jadi nyampe ke blog ini.Eh saya banca profil nya lahir dan besar di Siantar rupanya ya bg . Saya lahir dan besar di Siantar,Simalungun juga bang . Kuliah baru di Jakarta Hehehe
BalasHapusSaya pakai Askes,krn mama saya PNS di Simalungun bg . Saya buta ttg penggunaan Askes pasca dilebur dgn BPJS . Tahun 2013 saya pakai Askes bisa dari Puskesmas ke RSCM,tapi ini gak bisa lagi . Hehe
Salam kenal Lae Arif Purba...
HapusSaya juga kurang jelas mengenai Askes ini.
Kalau untuk BPJS memang harus berjenjang dari faskes satu ke faskes 2 dstnya......
Ass..pa cecep saya mau tanya apa iya klo mau cuci darah di rs.fatmawati harus beli alat utk cuci darah nya seharga 25 jt..karna sy dengar dr ibu mertua tiri saya klo mau cuci darah harus membeli alat seharga segitu apa betul pa cecep? Makasih
BalasHapusWaalikum salam...
HapusSaya kurang mengerti dengan alat cuci darah seharga 25 jt yang dimaksud.
Pengalaman saya HD di RS Swasta Hermina Bekasi memakai BPJS, semuanya gratis (kecuali bebarapa obat/suplemen tambahan).
Setahu saya, dengan menggunakan CAPD juga gratis ditanggung BPJS....
Pa2 sy dirujuk dr rsud depok ke rs fatmawati unutk di segera di lakukan HD. Dtg ke rs fatmawati hr sabtu tgl 11 juni 2016, di UGD selama 2 hr br dpt kmr hr senin 13 juni 2016 dan hr itu jg dilakukan HD, stlhs blm nya wkt di UGD ditransfusi darah krn anemia. Oiya pa2 sy dpt kmr di kelas 3 krn penuh, sdgkan bpjs nya kelas 1. Hr rabu 15 juni 2016 dilakukan HD yg kdua x dan di jadwalkan sabtu 18 juni 2016 HD lg. Kira2 semua biaya ini tercover bpjs gk ya? Atau ada selisih, untuk persiapan jaga2. Terima kasih pak Cecep
BalasHapusSetahu saya semua ditanggung BPJS pak.... selama saat pendaftaran pertama melalui pendaftaran BPJS dan berkas BPJS nya dilengkapi. Untuk lebih jelasnya tanya saja langsung ke suster yang dinas di ruang HD.
HapusPak cecep salam kemal. Saya ingin bertanya beberapa pertanyaan :
BalasHapus1. kira kira bapak di rujuk untuk HD ketika level keratinin dan ureum brp ya pak.?
2. Sudah berapa lama bapak menjalani HD dan apa yang bapak rasakan?
3. Apakah setelah HD bapak masih dapat bekerja dan merasa tidak lemas seperti semula atau bagaimana komdisi badan bapak?
4. Apakah hingga kini bapak masih rutin HD.
.
Terimakasih pak mohon dibalas saya sangat butuh info untuk kese,buuan ibu saya
-tasya
Salam kenal mbak Tasya...
HapusSaya akan coba jawab :
1. Ureum 110, kreatinin 10, eGFR 5%
2. Sudah 2 tahun... Yang saya rasakan, saya selalu menunggu saat2 HD untuk membuang racun dan air yang mengendap di tubuh. Dua tahun HD Insya Allah kondisi stabil (Berat kering tercapai/mendekati dan Hb di atas 8).
3. Setelah HD umumnya saya merasa lebih segar, makannya banyak. Beberapa pasien (Terutama pasien baru) memang merasa lemas, karena belum terbiasa....
4. Saya belum pernah bolos HD selama 2 tahun ini, dan masih rutin HD.
Apa yang saya sampaikan adalah secara umum, saya juga sama seperti pasien HD lain. Kadang2 lemes, kadang2 nge drop. Sering juga sesak nafas dan batuk2 berdarah...
Tapi kalau Berat kering tercapai dan Hb bagus, saya tidak banyak keluhan !!
Semoga dapat membantu....
Salam kenal mas cecep semoga diberikan semangat terus y. Kebetulan suami saya cuci darah sudah 10 bulan ini, rencana kita mau pindah menetap di jkt. Tapi saya masi bingung rs mana saja yg ditanggung bpjs cuci darahnya ..yg dekat ciledug. Trus yg dibawa apa cukup kartu bpjs sama surat traveling hdnya Bole minta infonya mas. Terimakasih mas atas perhatiannya.
BalasHapusSaya juga kurang tahu RS yang ditanggung BPJS di daerah Ciledug mbak. Tapi di sana ada RS Swasta Sari Asih dan RSPP Pertamina....
BalasHapusJika hanya pindah sebentar (alamat tetap alamat lama) cukup surat traveling + kartu BPJS + hasil lab/screening). Jika pindah alamat, kemungkinan perlu pindah faskes....
Terima kasih.
Kalau cuci darah lebih Bagus di rs atau diklinik ya mas?
BalasHapusSebenarnya sama saja mbak... senyamannya kita saja... Kalo menurut saya yg terdekat ke rumah !!
HapusUntuk unit HD di RS ada kelebihan, mereka punya dokter dan unit UGD, sehingga kalau ada apa2 penanganannya lebih cepat. Kalo unit HD Klinik mungkin birokrasi lebih simpel dan lebih kekeluargaan... pilihan ada di kita....
Mas cecep, ibu saya jg didiagnosis ggk.
BalasHapusYang ingin saya tanyakan, apakah pak cecep memasang alat simino/kateter utk kemudahan proses cuci darah?
Lalu untuk mencapai berat kering itu apa yg bapak lakukan yah?
Ya bu, untuk akses HD saya memakai Cimino/AV Shunt. Pembuatan Cimino ini dari mulai operasi sampai bisa dipakai bisa memakan waktu 2 bulan.... Untuk itu, sebelum Cimino bisa dibuat dan dipakai kita dipasangi akses CDL terlebih dulu... Karena CDL bisa dipasang dan langsung pakai (umur CDL +/- 2 bulan)...
HapusMencapai berat kering tidaklah mudah... Kita harus tarik air saat HD sebanyak mungkin.... Sampai kita drop !!! (Drop = Tensi turun, gula darah turun, tubuh lemas, kepala pusing, mata berkunang2 menuju pingsan....
Jika sudah ada tanda2 tsb, segera panggil suster dan hentikan HD, berarti saat itulah patokan berat kering anda.....
Assalamualaikum, pak ibu saya gagal ginjal dan sudah setahun HD. Apa pasien HD, sering lemas, dan lidah rasany pahit tidak berasa apapun. Bagaimana motivasi pak cecep sampai bisa seperti sekarang? Krna ibu saya tiap melihat pasien lain meninggal..langsung drop dan tidak mau makan. Akhirnya asam lambung..dan badannya gatal.Hb di atas 7
BalasHapusWa alaikum salam.... Pasien HD sering lemas adalah benar karena adanya racun menumpuk dan Hb dibawah 10.... Lidah pahit karena masih banyak ureum belum tercuci.... Agar ureum/kreatinin dan racun lebih bersih, saat HD bisa naikkan Qb di mesin HD, tapi harus izin suster/dokter dan perhatikan jantung !!!
HapusMotivasi saya adalah, saya sangat menunggu2 saat HD, karena setelah HD tubuh terasa ringan dan sehat. Jadikan saat HD seperti piknik, dengan berbagai makanan dan teman... serta kegembiraan.
Saya juga tiap ada pasien seangkatan saya meninggal, biasanya jadi melankolis dan sedih... Tapi itu dulu, ketika saya merasa : kapan giliran saya ??? Sekarang saya sudah merasa : Saya masih dapat hidup selama yang Allah izinkan, sama seperti orang sehat yang lain. GGK bukan berarti waktu saya sudah dekat. Yang terpenting saya selalu berusaha tetap SEHAT (Saya tidak pernah berfikir untuk SEMBUH)... Jalani saja GGK dan HD sebagai bagian hidup....
Asam lambung, minum bicnat atau obat lain seperti Donperidon dan Ranitidin. Gatal karena ureum masih banyak serta Pospor (Hindari susu dan kacang2 an)...
Assalamualaikum pak cecep, ayah saya baru divonis gagal ginjal dan harus cuci darah . Apa harus cuci darah di runah sakit atau bisa di klinik ?? Terimakasih
BalasHapus