Jumat, 22 Juli 2016

KOMMA FPUA - Padang
(Kelompok Mahasiswa Mencintai Alam - Fak Pertanian Univ Andalas)


     Saat masih menjadi mahasiswa di Fak Pertanian Univ Andalas Padang, saya ikut bergabung dan aktif dalam organisasi KOMMA FPUA, organisasi kepencinta alaman yang berada di kampus Pertanian - Air Tawar, Padang.  Berorganisasi, naik gunung, ekspedisi gua, Konservasi alam dan pendidikan cinta alam adalah beberapa kegiatan yang dilakukan kala itu.
Bergabung dengan grup pencinta alam, membuat saya sangat dekat dengan teman2 seperjalanan.

Selesai kuliah dan mulai bekerja, apalagi sejak ditempatkan di beberapa kota di Pulau Jawa membuat komunikasi saya putus dengan KOMMA FPUA. Gaung komunikasi mulai bergema kembali saat Ulang tahun KOMMA ke 40 (11 Juli 2016). Beberapa teman mengagas group WA (Whats app), dan saya pun diajak bergabung dalam group.

     Pembicaraan di group berkembang pesat, dari rencana semula hanya ulang tahun kecil2an berupa temu kangen dengan camping di Lembah Harau - Payakumbuh, berkembang menjadi kegiatan Ulang Tahun yang dapat bergaung ke luar.  Group WA berkembang dari puluhan orang menjadi ratusan orang. Pesertanya senior2 angkatan 70 an, 80 an, 90 an sampai 2015 an. Pendiri2 KOMMA angkatan pertama pun bermunculan dan memberi testimoni sambil saling bercerita.



Salah satu tulisan saya yang dimuat di koran harian Singgalang


Bung Pendi, salah satu alumnus KOMMA yang sekarang bertugas sebagai wartawan salah satu koran lokal terpercaya di kota Padang, tak luput mempublikasi dan mendokumentasikan momen demi momen menjelang HUT KOMMA FPUA ke 40 ini :

     Acara puncak HUT KOMMA FPUA ke 40 pun berlangsung meriah selama 2 hari (9-10 Juli) di TAHURA Ladang Padi (TAHURA BUNGA HATTA). Diikuti ratusan peserta alumnus2 yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.  Acara ini juga dihadiri gubernur Sumatera Barat (Irwan Prayetno) dan Walikota Padang (Mahyeldi).  Secara simbolis pada acara ini juga dicanangkan "Pohon Asuh" yang merupakan ide Kang Rahmat, alumnus KOMMA yang merupakan aktivis lingkungan yang kini bekerja di UNDP.



Laporan khusus kegiatan Ultah KOMMA ke 40 di Tahura Ladang Padi


     Menjawab tantangan Bpk Gubernur dan walikota, mengenai tindak lanjut dan realisasi dari "Pohon Asuh" ini, akhirnya dibentuklah Yayasan KOMMA. Yayasan KOMMA berada di luar kampus, anggotanya alumnus KOMMA dan anggota KOMMA aktif (Mahasiswa). Tugas pertamanya adalah meng "handle" kegiatan "Pohon Asuh" agar dapat berkelanjutan, sehingga nantinya Tahura dapat menjadi benteng kota Padang.
Tidak tertutup kemungkinan ke depannya Yayasan KOMMA dapat mempunyai unit2 kegiatan seperti : Sekolah Alam, Toko yang berjualan peralatan out door dengan merk KOMMA, dll.

     Berkelanjutan dari HUT KOMMA ke 40, rencananya bulan Agustus ini akan dilakukan napak tilas pendakian Gunung Singgalang oleh para senior2 (Nb : umur sudah di atas 60 an). Kemudian seminar Lingkungan Hidup saat Dies Natalis Unand, dan ditutup dengan peluncuran buku 40 tahun KOMMA, yang rencananya akan dihadiri oleh Bpk Emil Salim (Mantan Mentri Lingkungan Hidup) dan ibu Siti Nurbaya (Mentri Lingkungan Hidup saat ini). Saat ini sudah dilakukan loby2, dan beliau berdua menyatakan kebersediaan hadir.

Kamis, 17 September 2015


SETAHUN PASIEN GGK


     Sudah hampir setahun sejak saya divonis GGK pada Januari 2015 (Tepatnya, 8 bulan lah..). Saat-saat awal di vonis GGK kondisi kejiwaan saya sempat labil, seminggu pertama hampir bisa dikatakan saya hanya berdiam diri di rumah, jarang bicara dan selalu bersedih (bahkan menangis). #He he he...memalukan memang ya... ??#
Istri sayalah yang selalu menguatkan saya dan terus mengajak saya berkomunikasi, walaupun saya hanya diam ataupun diam-diam berlinang air mata (Saat itu saya benar2 merasa cengeng...)  Saat di vonis GGK dan harus cuci darah, kami sama sekali belum ada gambaran seperti apa cuci darah itu.... kedengarannya menakutkan !!!

     Minggu kedua, dan hampir sebulan sesudahnya adalah saat-saat rutin keluar masuk rumah sakit, baik untuk kontrol maupun rawat inap (pemasangan CDL, AV Shunt/Cimino, EKG jantung, kondisi nge drop, dll).  “Kesibukan” ini sedikit mengurangi waktu murung diri saya, dan bersiap untuk fase mulai menerima keadaan.

Apalagi selama di RS, kita sudah melihat dan mulai akrab cuci darah itu seperti apa (ternyata tidak mengerikan seperti yang saya kira sebelumnya), serta berjumpa dengan beberapa pasien cuci darah lain yang senasib dengan kita, membuat saya lebih tenang. 
Bergabung dengan komunitas HGM (Hidup Ginjal Muda) di dunia maya via face book, juga sangat memberikan pengaruh ilmu pengetahuan dan motivasi dalam menghadapi GGK ini  (thanx HGM...)

 
Berikut saya ingin berbagi beberapa kondisi yang mungkin saja juga akan dihadapi pasien HD lain nantinya :

Bagaimana dengan kondisi kejiwaan saya setelah setahun menjalani cuci darah ??

Secara umum tidak ada masalah/perubahan. Hanya saya memandang hidup lebih jernih dan mulai fokus mempersiapkan segala sesuatu bekal jika saya sudah tidak ada.

     Saya bersyukur masih diberi ‘Nyawa cadangan” untuk menyambung hidup, dengan media mesin Dyalizer. (My life depand on machine : Begitu saya pernah tag di pp BB saya). Berusaha menjadi orang yang lebih baik, terutama bagi keluarga dan sahabat-sahabat saya. Dan saya menganggap bahwa sakitnya saya ini, adalah untuk penebus dosa-dosa saya sebelumnya (Cie... cie.. cie...).

     Teman-teman dan lingkungan umumnya mengetahui kondisi saya dan ternyata saya diberikan banyak kemudahan dan support dari keluarga maupun teman yang bahkan sebelumnya jarang bertemu (Tadinya saya sempat negatif thinking, bahwa teman2 akan menjauh karena kondisi saya yang sakit, kenyataannya mereka terasa jauh lebih care dan lebih sering say hello sekarang...)

Saya tidak tahu kebenarannya, tapi percaya atau tidak, saya sering berdoa ditambahkan rezeki, dan ternyata Allah memberikan rezeki yang tidak disangka serta berlimpah ruah dalam setahun ini, yang belum tentu bisa saya dapatkan bertahun-tahun menabung dan bekerja.

     Sekarang saya merasa lebih siap, karena telah dapat menyiapkan bekal untuk anak istri, jika saya tiada nantinya. Hanya saja saya merasa tetap lebih gampang cengeng, terutama jika mendengar teman2 angkatan saya sesama HD yang berpulang satu persatu. Atau membaca cerita sedih pasien GGK lain yang tidak seberuntung saya.

 

Bagaimana dengan kondisi kesehatan saya setelah setahun menjalani cuci darah ??

Alhamdulillah, sampai saat ini saya merasa sehat. Walaupun ada keterbatasan dalam beraktifitas, tapi secara umum mungkin orang tidak dapat membedakan saya dengan orang sehat lainnya. Sejak 3 bulan pertama, sekarang saya sudah jarang drop sampai rawat inap. Hanya tempo-tempo masih sering muntah-muntah tidak jelas, serta nafsu makan tiba2 menurun.

     Berat badan saya memang turun, sewaktu sehat dulu berat saya 85 kg (dengan tinggi 170 cm) memang dulu saya rada gemukan.  Sekarang, rata2 berat kering saya 70 kg. Secara perhitungan Tinggi Badan – 100 = berat ideal, Berat badan saya sudah ideal, tubuh saya lebih bagus dan ramping.

     Apakah anda pernah berdiet ??  Selama berapa bulan ??? Dan berapa turunnya berat badan anda ??  Saya yakin paling banyak 3-5 kg saja, diet dan olah raga (Nahan lapar dan bekeringat) selama 1 – 2 bulan. Sedangkan bagi pasien HD, bahagianya adalah : Berat badan kita dapat turun 3-5 kg hanya dalam 4 jam saja (Itupun sambil tiduran.....).

     Fisikly kulit saya sekarang sedikit menghitam. Aktifitas berat (olah raga) sudah tidak mampu lagi. Angkat2 berat juga sudah tidak bisa, karena cimino saya mengakibatkan kekuatan tangan kanan saya jauh berkurang. Naik tangga 3 lantai pasti ngos2an dan jantung berdebar2 lama (Kantor saya di lantai 3). Lebih sering keram (terutama jari tangan) dan sambungan otot di pundak (kiri dan kanan) akhir2 ini sering nyeri. Sehingga saya tidak bisa tidur miring ke kiri atau ke kanan tanpa merasa sakit. Selain itu, semuanya normal.

 

Bagaimana dengan kondisi pekerjaan saya setelah setahun menjalani cuci darah ??

Hal yang paling ditakutkan pasien GGK adalah :

1.    Biaya cuci darah yang sangat besar

Perhitungannya : Rp 800.000 x 2 (minggu) x 4 (sebulan) x 12 (setahun ) à 76.800.000 setahun. Dalam 5 tahun saja sudah membutuhkan biaya Rp 384.000.000 !!!

Alhamdulillah, tuhan maha besar, saat ini biaya cuci darah sudah ditanggung BPJS, sehingga pasien cuci darah tidak perlu pusing memikirkan biayanya lagi.

2.       Kehilangan pekerjaan

Pasien GGK harus cuci darah seminggu 2 kali. Berarti tidak dapat bekerja (masuk kantor) selama 2 hari, setiap minggunya. Belum lagi harus kontrol dan kondisi kesehatan yang sering drop tiba2 tidak jelas sebabnya. Apakah ada perusahaan/boss yang mau mentolerir kondisi karyawan seperti itu ??? Secara logis rasanya tidak ada.

Apalagi saya membaca banyak pasien GGK yang berhenti/diberhentikan bekerja, kemudian harus mulai berusaha lagi dengan usaha yang lebih kecil dan tidak butuh energi banyak.

Kembali saya mengucapkan syukur yang sebesar2 nya, ternyata teman-teman kerja, atasan dan kantor saya saat ini dapat mentolerir kondisi saya. Mungkin karena saya sudah termasuk senior (masa kerja 20 tahun) di kantor.

     Hari kerja saya adalah 5 hari seminggu ( Senin s/d Jumat). Tadinya saya dapat jadwal HD Selasa dan Kamis, sehingga hanya dapat bekerja masuk kantor 3 hari (Senin, Rabu dan Jumat). Namun akhirnya saya bisa dapat pindah jadwal HD ke hari Rabu dan Sabtu, sehingga saya hanya libur 1 hari kerja (Rabu saja), dan dapat bekerja biasa 4 hari (Senin, Selasa, Kamis dan Jumat). Itupun pada hari Rabu, pagi-pagi saya tetap ke kantor dan beraktifitas sampai jam 10.00 baru kemudian izin untuk menuju RS menjalani cuci darah sampai sore harinya.

     Yang menjadi masalah bagi saya adalah, kondisi stamina. Ibarat HP, batteray saya selalu hanya tinggal untuk setengah hari. Setiap menjelang jam 14.00-15.00 biasanya saya sudah mulai letih dan mengantuk serta tidak bisa konsentrasi. Seluruh badan terasa lunglai dan berat. Walaupun beberapa kali saya mencoba antisipasi, tetapi belum berhasil.
Akibatnya, setiap sore hari kondisi saya nge drop dan saya biasanya istirahat di dapur atau mushalla kantor. Sampai saat ini teman-teman dan atasan saya selalu excuse dengan kondisi saya ini. Bahkan jika kelihatan saya agak berat, mereka selalu menyarankan saya istirahat di rumah. Walaupun bagi saya itu adalah dilema : Saya masih ingin bekerja dan beraktifitas penuh, dan menyerah istirahat/pulang seolah2 menyatakan bahwa saya tidak mampu !!

     Saya merasa bahwa saya masih dapat mengikuti ritme kerja kantor, tugas-tugas kantor masih dapat saya cover dan selesaikan. Walaupun kondisi sakit (kerja hanya ¾ hari), mengakibatkan beberapa tugas pekerjaan sering delay, disamping daya ingat dan konsetrasi saya juga terasa mulai agak menurun.
Yang mungkin agak berat adalah, saya tidak leluasa lagi kunjungan ke luar kota. Karena keterbatasan stamina, juga jadwal cuci darah 2 kali seminggu tidak boleh tinggal. Padahal, sifat pekerjaan saya sebagai Area Sales Manager mewajibkan saya kunjungan dan monitor ke 7 cabang saya yang berada di Timur Indonesia.
Beberapa kali saya juga sempat berfikir, sampai kapan atasan saya dapat menerima kondisi saya ini ?

     Pulang sore/malam hari di Jakarta adalah perjuangan mengatasi macet. Kantor saya di daerah kota, Mangga Besar, sementara rumah di daerah Bekasi. Sebelumnya saya sering memaksakan diri pulang kantor (menyetir mobil sendiri) dalam keadaan pusing dan berkunang-kunang, bahkan muntah-muntah di mobil.  Tapi tidak masalah, saya tidak gampang menyerah. Saya dari kantor pukul 18.00 sampai rumah biasanya pukul 20.00 (2 jam perjalanan).

     Hanya istri sangat mengkhawatirkan saya. Setiap malam sampai di rumah, saya langsung terduduk lemas dengan wajah pucat dan tangan dingin di “kursi sofa kerajaan “ saya. Akhirnya keluarga “memaksa” saya agar mau pakai supir untuk antar jemput ke kantor. Mulanya saya tidak mau karena merasa belum saatnya saya harus pakai supir (Seperti boss saja, kataku saat itu...).

Tapi istri kasih pengertian bahwa memakai supir adalah untuk menjaga kesehatan saya, agar tidak terlalu lelah dan malah nge drop. Justru dengan pakai supir, berarti saya dapat bekerja lebih baik dan konsentrasi. Akhirnya sayapun menyetujui, walaupun dengan syarat, paginya saya tetap nyetir sendiri (Tidak mau pakai supir). Pulangnya tidak apa pakai supir, karena malam sudah capek dan biasanya lebih macet. Di mobil saya bisa istirahat dan tiduran, sehingga sampai di rumah tidak drop lagi.

 

 

 

 

LIBURAN PULANG KAMPUNG KE PAYAKUMBUH - SUMATERA BARAT


     Pada Kamis, tgl 14 mei 2015, kami sekeluarga liburan pulang kampung ke Payakumbuh – Sumatera Barat. Kami berangkat dengan pesawat Sriwijaya menuju Padang pukul 8.20 pagi dan sampai di Bandara Minang kabau - Padang pukul 10 lewat.
 
 
Ity, di atas pesawat menuju Padang 

Sehari sebelumnya, Rabu adalah jadwal saya cuci darah di RS Hermina Bekasi. Dan untuk persiapan pulkam ini saya sudah minta ditambah suntikan Fenover (Tambahan zat Fe), dan Centrovit (Tambahan Vit C dan multi vitamin) untuk menjaga kebugaran selama liburan ini. Pengalaman drop saat liburan ke Bali masih menghantui.
 
     Tujuan pulang kampung ke Payakumbuh kali ini adalah untuk mengabarkan berita sakitnya saya. Tadinya rencana yang berangkat hanya istri sendirian. Tapi akhirnya karena ada kelapangan dana, akhirnya kami berangkat sekeluarga.  Sempat juga terlintas untuk pulang saat lebaran, tapi mengingat kondisi sakit saya, rasanya tidak memungkinkan di suasana libur lebaran yang macet dan berdesak2desakan apalagi mencari jadwal cuci darah saat lebaran yang ramai, pasti repot sekali. Akhirnya kami putuskan berangkat sebelum puasa (Mei 2015).
 
 
Ity, asyik main HP di bandara
 
Setiba di bandara kami sudah dijemput oleh Da Yus, seorang sahabat lama di Padang. Sekaligus beliau mencarikan mobil rental. Saat itu kami pakai mobil Avanza 2012, seharga Rp 250.000/hari. Karena istri masih khawatir dengan kondisi saya, kami minta adik istri/Eric dari Payakumbuh,  untuk menjadi supir membawa mobil dari Padang ke Payakumbuh.


     Setelah menurunkan Da Yus di Simpang GIA, kamipun melaju ke pusat kota dengan tujuan nasi sup ayuk Des di Teplau (Pinggir laut). Nasi sup ini merupakan salah satu alasan saya pulkam.
 

 
Nasi sup Tepi Laut - Padang dan istri yang sedang bersantap


Setelah makan nasi sup ( 2 piring !!), kamipun segera meninggalkan kota Padang dan menuju kota Payakumbuh. Estimasi perjalanan Padang – payakumbuh adalah 3 jam. Sebelumnya kami menjemput Eric terlebih dahulu di stasiun Tabing.

Perjalanan Padang – Payakumbuh berjalan lancar, hanya saja hujan sepanjang jalan. Kami sempat shalat Zhuhur di mesjid Kayu Tanam, saat Eric mengatakan mengantuk, karena harus ronda malam tadi. Akhirnya dari Kayu Tanam, sayalah yang menyetir mobil sampai ke Bukit Tinggi.


     Di Bukit Tinggi kami singgah terlebih dahulu ke RS Ahmad Mochtar. Karena saya sudah didaftarkan teman/Ibu Imel untuk cuci darah pada sabtu nanti. Tujuan kami singgah adalah untuk kepastian jadwal cuci darah. Setelah bertemu petugas HD, kamipun dapat kepastian bahwa nama saya sudah didaftarkan oleh ibu Imel.

Dari RS Achmad Mochtar, kamipun segera menuju Payakumbuh di tengah hujan yang cukup lebat.

 

     Kami sampai di Payakumbuh sekitar pukul 16.00 sore, singgah sebentar di rumah Eric untuk mengambil payung sebelum menuju ke rumah istri yang berada di Balai Nan duo – Koto Nan IV, Payakumbuh. Setiba di rumah kami langsung disambut kakek dan nenek Prity. Malam itu kami makan masakan nenek yang lezat, berupa rendang ayam.

     Pagi jumat, setelah sarapan lontong pecal “Yanti” saya mendapat telp dari RS Achmad Mochtar – B Tinggi, bahwa mesin HD mereka rusak, sehingga saya tidak bisa cuci darah di sana. Namun oleh ibu Lela (PIC di HD RSAM), kami di rujuk ke RSUD Padang Panjang. Suster Lela sendiri yang menelepon ke sejawatnya suster Sherly di  RSUD Padang panjang. Tapi jadwal HD nya harus siang ini juga.

Sehingga dengan terburu2 kamipun segera menuju Padang panjang, mengingat jarak tempuh Payakumbuh – Pdg panjang, bisa mencapai 1,5 – 2 jam (tergantung kemacetan di B Tinggi). Di tengah perjalanan ibu Imel, sempat telpon menanyakan kondisi saya, dan saya katakan sudah OTW ke Pdg Panjang.

 
 Ini ruang HD RSUD Padang Panjang (Di Lantai 2) 
 
    Kami sampai di RSUD Pdg Panjang sekitar pukul 11.00. Saya sempat pangling dengan lokasi, karena ternyata RSUD Padang panjang ini baru dibangun. Setiba di RSUD, kami langsung menuju ke ruang HD untuk mendapat jadwal konfirmasi.
 
 Di depan ruang HD, pemandangan gunung dan sawah
 
Ruang HD RSUD Padang panjang terletak di belakang, di lantai II gedung VIP. Gedungnya baru dan cukup bagus dengan pemandangan sawah dan gunung Singgalang serta Merapi terlihat jelas. Di ruang HD sendiri hanya ada 4 buah mesin. Kami di sambut dengan ramah oleh suster Sherly dan mas Deni. Sehubungan hari Jumat, saya shalat jumat dulu dan sempat makan siang nasi bungkus beli di kantin RSUD.
 
Lorong menuju ruang HD yang resik dan bersih serta sejuk

Sekitar jam 14.00 HD dimulai. Walaupun tanpa AC, sepertinya suasananya cukup sejuk. Yang agak berbeda di sini adalah : Adanya kursi khusus, satu bed 1 kursi. Sementara biasanya di tempat HD penunggu hanya boleh menunggu di luar. Secara pribadi, saya merasa dengan adanya penunggu di dekat kita akan merasa lebih nyaman.

Hal lain yang cukup menarik adalah, dinding ruang HD memakai wall paper dan sprei serta selimut yang berwarna PINK !! Cukup membuat hangat, di tengah suasana dingin dan pemandangan indah di luar.

     Saya selesai HD sekitar pukul 18.15 lewat. Setelah shalat maghrib dan mengucapkan terima kasih, kamipun balik pulang ke Payakumbuh. Karena perut sudah lapar, istri menyarankan makan sate Mak Syukur terlebih dahulu, ternyata sudah kehabisan !! Sehingga kamipun berpindah makan di sate Saiyo. Selesai makan, kami segera menuju Payakumbuh dan sampai di rumah sekitar pukul 21.00 malam. Di rumah nenek Prity sudah masak makan favourite, yaitu gulai ciput. Sehingga kamipun makan malam sekali lagi, sebelum akhirnya beristirahat.

 
  Gulai ciput nenek, ayng gurih dan lezat (Kalau di sunda namanya Tutut)

     Pagi, sabtu 16 Mei 2015 kami merencanakan untuk piknik ke Lembah Harau dan Jembatan Kelok sembilan.

Petunjuk arah ke Harau, serta pemandangan bukit2 di Harau 
 
Setelah sarapan pagi nasi goreng nenek yang tiada duanya (saya bisa tambah sampai 3 kali) Kami berangkat 2 mobil, keluarga Eric dan keluarga kami + kakek Nenek. Sekitar pukul 10.00 kami sudah berangkat dari rumah menuju Lembah harau. Kami sampai di harau sekitar jam 11.00. Di Harau kami istirahat sambil menonton anak2 mandi2 di bawah air terjun.

Pemandian dan air terjun (Sarasah) Harau

Setelah makan snack + minum teh manis panas serta foto2, sekitar pukul 01.00 siang kamipun meninggalkan Harau.



Ity dan kakek serta Nenek Payakumbuh

Menjelang pintu keluar sempat terjadi kemacetan, karena sehubungan hari  libur (Isra Mi’raj), juga baru lulus lulusan UAN anak SMU, sehingga pengunjung membludak. Untung kami datangnya agak pagian.
 
Our Big Family (Aku berkaus hitam, paling belakang) 
 
Ity, makan kerupuk mie khas Harau


 
Berikut penampakan kerupuk Mie Harau
 
 Ity dan sepupu-sepupu nya
 
     Dari Harau kami sempat shalat dulu di Lubuk bangku, sebelum akhirnya menuju jembatan kelok sembilan. Jembatan kelok sembilan dulunya merupakan jalan berkelok (9 kelokan tajam) yang terjal dan berbahaya, sehingga akhirnya sekarang dibuatkan jembatan yang luar biasa besar dan tinggi, seperti jalan/jembatan di luar negeri.

K-9, alias kelok sembilan : Pekan Baru - Payakumbuh 

Dari jembatan kelok sembilan kami mencari2 tempat makan, tapi karena hari hujan rintik2, tidak ada tempat yang cocok. Setelah melewati jembatan kelok sembilan akhirnya kami menemukan sebuah warung yang tutup, tempat yang ideal untuk makan siang bersama.

Ity di kelok sembilan 

     Kamipun makan siang di warung tersebut. Menggelar tikar dan membuka makanan yang dibawa beramai2 dari rumah. Makan siang bersama saat itu benar2 terasa nikmat..... Gulai ciput, rendang, teri, kerupuk rubik dan ayam serta ikan goreng benar2 lezat ditengah suasan dingin dan kebersamaan.
 


 Suasana makan bersama di pinggir jalan
 
Selesai makan siang, kamipun kembali menuju jembatan kelok 9, untuk melakukan foto sesion. Berikut foto2 kami di jembatan kelok 9 :


 

     Dari jembatan kelok 9, Eric dan keluarga besarnya kembali ke kota Payakumbuh, sedangkan kami langsung menuju ke Mudik. Mudik merupakan kampung mertua lelaki saya, jaraknya +/- 1 jam dari kota Payakumbuh. Sore itu kami menuju mudik, karena ada salah satu kerabat yang pesta kawinan.

Setelah shalat Zhuhur di rumah gadang Talago – Mudik, kamipun menuju pesta kawinan. Disini kami hanya sebentar saja, dan langsung balik ke Payakumbuh. Sebelumnya sempat singgah dulu untuk makan sate dangung-dangung yang terkenal lezat.

Sampai di rumah malam hari, kamipun langsung istirahat dan bersiap2 untuk menuju Padang keesokan harinya.
 
     Minggu, 17 Mei 2015 pukul 11.00 kami  bersiap untuk menuju kota Padang. Kami merencanakan tidur satu malam di kota Padang sebelum balik ke Jakarta pada seninnya.

Dengan mobil rental, saya menyetir dan nenek Prity juga ikut ke Padang. Sementara kakek harus tinggal untuk menjaga kebun coklat, karena saat itu banyak pencurian.

Di Padang panjang kami singgah di restoran Air Badarun untuk makan siang. Restoran ini cukup ramai, dan yang khas adalah gulai jariangnya yang khas dan sama sekali tidak berbau !! Selesai makan kami melanjutkan perjalanan dan sempat singgah di air terjun Lembah Anai, untuk Prity berfoto2 ria. Selanjutnya kami meneruskan perjalanan ke kota Padang.

Sate Saiyo - padang panjang

Setelah mengantar nenek ke rumah kami yang di Pasir Putih – Tabing, kami lanjut menuju hotel Mercure Padang. Malam itu kami istirahat di hotel mercure. Paginya sarapan nasi sup teplau dan beli oleh2. Kemudian kami menuju rumah di Kuranji – by pass dan diakhiri makan siang dengan gulai kambing muslim.

Selesai makan, kami langsung menuju rumah Pasir putih untuk menjemput nenek yang akan mengantarkan kami ke Bandara. Akhirnya sekitar pukul 16.00 sore, sampailah kami di Bandara Minangkabau untuk menuju Jakarta.

 

 

Jumat, 26 Juni 2015

Serba Serbi GGK



Manfaat Cuci Darah untuk Gagal Ginjal
 

     Berikut saya akan mencoba menampilkan artikel (yang saya sadur dari artikel dr Michael 25 Juni 2015 : http://penampilanitupenting.com/2015/06/23/cuci-darah/#comment-86 ), dan saya tambahkan dengan informasi keseharian saya sebagai penderita GGK (Gagal Ginjal Kronis) yang harus cuci darah 2 kali seminggu.

Tujuan saya menampilkan artikel ini adalah, agar kita para penderita gagal ginjal mendapatkan pengetahuan seputar penyakit kita ini, sehingga dapat selalu menjaga pola hidup sehat bagi pasien Gagal Ginjal.

     Mungkin masih ada yang bingung di antara Anda, apa yang dimaksud dengan cuci darah atau Hemodialisa (disingkat HD) ? Darah kok dicuci sih ??  

     Sepengetahuan saya, ada 2 jenis gagal ginjal, yaitu Gagal Ginjal Akut/GGA (seketika) dan Gagal Ginjal Kronis/GGK (menahun). Pada Gagal Ginjal Akut biasanya dapat disembuhkan, tetapi pada Gagal Ginjal Kronis belum ditemukan kasus adanya pasien yang bisa disembuhkan.

Penyebab dari GGK adalah penyakit menahun, terutama Hypertensi dan Diabetes.


Jika kita mengalami Gagal Ginjal maka ada 3 terapi untuk pengganti ginjal, yaitu:

1.      Cuci darah  (HD)

Membuang sebagian air, dan racun melalui medium mesin hemodialisis, tepatnya dialyzer (alat ginjal buatan).



Saya sedang HD, bersama perawat di RS Hermina-Bekasi
 
 
Dua hal penting kenapa pasien gagal ginjal HARUS melakukan Dialisis adalah:
1. Untuk membuang kelebihan air.
2. Untuk membuang sampah metabolism (ureum, creatinin, asam urat), dan kelebihan elektrolit (Kalium dan Natrium).

 
2.      Dialisis peritoneal (CAPD)

Membuang sebagian air, dan racun melalui medium lapisan perut.

Dialisis Peritoneal (gambar ke dua) : cairan dianeal / cairan bilasan ada di kantong luar dimasukkan ke dalam rongga perut, diganti tiap 3- 4 kali sehari tergantung kebutuhan.
Cairan bilasan yang dimasukkan ke dalam perut  akan didiamkan di dalam perut (untuk menarik kelebihan air, elektrolit , dan racun) selama sekitar 5 jam nanti dibuang lagi untuk diganti cairan dianeal baru.

3.      Transplantasi ginjal
 
 Mencangkokkan ginjal normal dari donor  ke dalam tubuh untuk menggantikan ginjal yang gagal.  Membutuhkan prosedur operasi atau bedah organ dalam.
 
 
Ke tiga hal di atas disebut terapi pengganti ginjal karena prosedur ini dilakukan untuk menggantikan ginjal yang kehilangan fungsinya.


     Bersyukurlah untuk saat ini, Terapi pengganti Ginjal di atas dapat ditanggung oleh BPJS, sehingga pasien tidak perlu terlalu dipusingkan dengan biayanya, tapi dapat lebih berkonsentrasi untuk menjalani pengobatan dengan rutin dan kontinyu.
Bahkan informasi yang saya dapat, transplantasi ginjal yang biayanya mencapai 250-300 juta, juga ditanggung. Hanya saja, secara total biaya transplantasi ginjal dan terapi sesudahnya membutuhkan biaya lebih besar disamping kita harus mencari sendiri ginjal donornya (tidak ada yang menyediakan atau yang menjual).  

Kesimpulannya :   Cuci darah Hanya dilakukan pada pasien yang menderita gagal ginjal pada kondisi tertentu. (Kalau ringan, gagal ginjal stadium awal masih belum perlu).
Dengan prosedur medis yang tepat, maka pasien gagal ginjal dapat hidup dengan normal  dan produktif.


………………………………………………………………………………………………………………………


GAGAL GINJAL


     Jika Definisi gagal jantung adalah :  Jantung kurang mampu menjalankan fungsinya dengan normal yaitu memompa darah , maka definisi gagal ginjal adalah ginjal kurang mampu menjalankan fungsinya secara normal.
Untuk lebih mengetahui mengenai Gagal Ginjal, maka kita harus lebih dahulu mengetahui apa itu FUNGSI GINJAL. Jadi kalau kita sudah tau apa itu fungsi ginjal, maka kita bisa tau apa yang terjadi jika kita, saudara kita, atau keluarga kita mengalami gagal ginjal.

Ginjal adalah organ sekresi yang berbentuk mirip kacang dan terletak di kanan dan kiri pinggang kita.

FUNGSI GINJAL  antara lain:
Mempertahankan/mengatur  keseimbangan cairan tubuh dan elektrolit, juga hormon.
 
Fungsi ginjal dibagi 2 yaitu : 
A.  Fungsi pembuangan/ Ekskresi
B.  Fungsi Hormonal/ Endokrin


A.    FUNGSI PEMBUANGAN

1.      Ginjal membuang Sisa metabolisme protein (urea, creatinin), asam urat, zat dan  obat-obatan.
 
2.      Ginjal membuang kelebihan elekrolit seperti Kalium dan Natrium.
 
3.      Regulator ( pengaturan) volume cairan tubuh, juga reseptor dari hormon ADH ( Antidiuretik Hormon).
* Bahasanya disederhanakan menjadi : penyerapan air di dalam tubuh dipengaruhi oleh ADH,  yaitu suatu Hormon untuk menahan atau mengatur agar jumlah urine (air seni) yang keluar tidak terlalu banyak.
* Hormon adalah zat kimia yang dihasilkan oleh suatu kelenjar, dibawa ke aliran darah menuju sel target atau organ target. Setelah itu sel target atau organ target mengenalinya sebagai pesan untuk melakukan fungsi atau tugas tertentu. ( Seperti SMS gitu dech) Reseptor itu seperti penerima sinyal.
* Ginjal akan menyesuaikan volume, berapa cc cairan tubuh yang dibuang dalam bentuk urine. Cardiac output ( atau darah yang dipompa dari jantung ke tubuh) 20-25% nya menuju ke ginjal untuk dibilas. Sebagian besar darah yang menuju ke ginjal diserap kembali masuk ke aliran darah, sebanyak 1 persennya dibuang oleh ginjal  dalam bentuk urine. Ginjal mempunyai kemampuan produksi urine sekitar 1 cc / menit. Jadi 1 hari, sekitar 1,5 liter cairan tubuh dibuang oleh ginjal dalam bentuk urine. Sisanya dibuang oleh pernafasan dan keringat.

4.      Menjaga keseimbangan asam-basa :
Ginjal  menjaga konsentrasi NaHCO3 ( Natrium Bicarbonate)   dengan cara menahan Bicarbonate  dan sekresi (membuang)  H+ ( Asam)


B.    FUNGSI HORMONAL

5.      Produksi hormon Eritropoetin → berpartisipasi dalam proses eritropoesis ( merangsang sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah)
6.      Mengatur tekanan darah  dengan memproduksi hormon Renin
7.      Pembentukan hormon untuk mengaktifkan vitamin D3 (Kalsitriol) → D3 (Kalsitriol) bertugas  mengatur penyerapan kalsium dari makanan yang sangat diperlukan untuk berbagai proses metabolisme tubuh dan pembentukan tulang

 

……………………………………………………………………………………………………………………
 

     Basically, Jika seseorang yang menderita gagal ginjal, maka fungsi ginjal seperti yang di jelaskan di atas akan terganggu.

Untuk memudahkan Anda dalam mengerti tentang gagal ginjal, akan dijelaskan mengenai fungsi ginjal, kemudian APA YANG MENJADI MASALAH JIKA FUNGSI GINJAL TERSEBUT TERGANGGU :


A.   FUNGSI PEMBUANGAN
 
1.      Ginjal membuang sisa metabolisme protein (ureum, creatinin), asam urat dan zat obat-obatan.
Jika terjadi gagal ginjal, maka sisa metabolisme tubuh itu akan menjadi racun/ toxic untuk tubuh, yang dapat mengakibatkan terjadinya Uremic Syndrome: dengan gejala :
1.  Mual, muntah, anoreksia (tidak mau/ tidak bisa makan),
2.  Halitosis (bau mulut) seperti bau urine.
3.  Perdarahan saluran cerna, bisa muntah darah, BAB berdarah, gangguan saluran cerna.
4.  Nyeri ulu hati/ sakit maag.
5.  Uremic frost (racun uremic menuju ke permukaan kulit,  timbul kelainan kulit, bentuknya bisa seperti jerawat kering.
6. Memudahkan terjadi HUS (hemolytic uremic syndrome) sel darah bisa pecah sebelum waktunya,  berakibat pasien anemia atau hiperkalemia (karena kalium keluar saat sel darah pecah),
7. Yang paling sering terjadi adalah penurunan kesadaran, pusing dan kejang.

     Asam urat yang tidak bisa dibuang, mengakibatkan penumpukan asam urat, atau hiperuricemia. Secara  struktur bentuknya seperti kristal, dan biasanya mengendap di persendian kaki. mengakibatkan ngilu atau nyeri pada kaki, bengkak pada kaki. 

     Kadar obat-obatan di dalam tubuh tidak bisa dibuang sempurna oleh ginjal. Maka beberapa efek samping obat menjadi berlebih. Karena itu ada beberapa obat yang dilarang diberikan ke pasien gagal ginjal, juga ada beberapa obat yang dosisnya dikurangi.

     Karena ginjal sudah tidak berfungsi, makanya dibutuhkan Cuci Darah (Hemodialisa) untuk membuang sisa protein, asam urat dan sisa obat-obatan di atas agar tidak menjadi racun/toxic bagi tubuh kita.

Segera setelah kita cuci darah, maka kadar zat di atas akan menjadi normal kembali.

 
2.      Ginjal membuang kelebihan elekrolit seperti Kalium, Fosfat dan Natrium
 
     Menurut saya kelebihan elektrolit dalam tubuh ini SANGAT MEMPENGARUHI MAKANAN APA YANG BOLEH DAN TIDAK BAGI PENDERITA GAGAL GINJAL. Sebab makanan adalah penyumbang paling besar Kalium, Fosfat dan Natrium dalam tubuh manusia.
Sedangkan ginjal sudah tidak mampu lagi membuang zat2 tersebut, sehingga menumpuk (melebihi batas normal) dan mengakibatkan berbagai efek/penyakit lain.

     Jadi, kalau ditanyakan makanan apakah yang boleh atau tidak boleh bagi penderita GGK, maka jawabannya adalah tergantung kadar Kalium, Fosfat dan Natrium dalam tubuh pasien masing-masing.
Bagaimana kita mengetahui kadar Kalium, Fosfat dan Natrium dalam tubuh ?? Caranya adalah dengan pemeriksaan darah di lab secara rutin (sebulan sekali).


Kelebihan Kalium :  

     Jika terjadi gagal ginjal, maka pasien mengalami kecenderungan untuk terjadi kelebihan kalium/ Hiperkalemia.  Resiko dari Hiperkalemia adalah Irregular pulse/ nadi tidak teratur. Jika berat maka dapat terjadi Cardiac arrest atau henti jantung.

     Itulah mengapa pasien GGK tidak boleh makan buah2 an berlebih, sebab makanan tinggi kalium terdapat pada sayur dan buah : seperti alpukat, asparagus, buah bit, kacang polong kering, kentang, ubi, labu, tomat, pisang, melon, aprikot, buah-buahan yang dikeringkan / manisan, jeruk sitrun, pepaya, kacang-kacangan, coklat, jus, susu dan yoghurt.

     Buah2 an yang masih dapat ditolerir untuk dimakan pasien GGK adalah buah pepaya. Sebab : walaupun buah pepaya mengandung kadar Kalium sedang, tapi juga mengandung enzim Papain yang sangat bagus bagi pencernaan.
Sebab, akibat pola makannya, pasien GGK biasanya mengalami masalah dengan BAB (mengeras), itulah sebabnya dibolehkan makan pepaya., walaupun tetap tidak boleh banyak2.

 Kalium pada darah dapat terbuang saat HD.

Kelebihan Fosfat :

     Dapat terjadi penimbunan Fosfat atau Hiperfosfatemia, Jika fosfat berlebih akan mengurangi level kalsium dalam darah, karena mereka membentuk ikatan.  Jika level Calcium dalam darah berkurang, maka tubuh melakukan kompensasi dengan melakukan pelepasan lebih banyak hormon paratiroid (PTH). Hormon ini akan mencari cadangan kalsium dalam tubuh untuk meningkatkan kadar kalsium darah , target utama ambilan kalsium adalah tulang.

     Sehingga jika kalsium diambil terus menerus dari tulang, maka akan menggangu kepadatan dan struktur tulang. Akibatnya adalah timbul segala manifestasi kelainan tulang yang dikenal dengan nama osteodistofi ginjal (tulang menjadi keropos),  Ambilan kalsium ini bersifat sukar larut dan dapat tertimbun pada persendian yang mengakibatkan sendi menjadi kaku,  juga dapat tertimbun dalam pembuluh darah yang berakibat  menimbulkan sumbatan dengan manifestasi serangan jantung atau stroke. Kelainan tulang ini biasa terjadi pada pasien GGK di atas 3 tahun. 
Tanda-tanda yang cepat terlihat dari kelebihan Fosfat adalah : Timbulnya gatal- gatal dan jerawat pada tubuh.

     Itulah sebabnya pasien GGK dilarang mengkonsumsi kacang2 an serta susu atau keju. Makanan tinggi fosfat terdapat dalam produk susu dan keju, kacang-kacangan, gandum, kacang polong kering, dan minuman bersoda.

     Masalahnya adalah, Fosfat ini tidak dapat terbuang saat HD. Sehingga untuk meminimalisasinya adalah diet makanan-makanan di atas, serta selalu mengkonsumsi pengikat Fosfat (Binder Fosfat) saat makan :

Ada 2 jenis BINDER FOSFAT :
1.      Yang mengandung Calcium, umum kita minum : CaCO3, Osteocal, Calos, Lenal Ace.
Kelebihan Lenal Ace dibanding Osteocal dan Calos adalah, Lenal Ace mempunyai tingkat kelarutan yang tinggi sehingga tidak perlu dikunyah, calcium nya juga lebih rendah.
2.      Tidak mengandung Calcium, yaitu Fosrenol (Hanya harganya cukup mahal )

     Jika anda pasien HD, jangan pernah lupa untuk selalu konsumsi obat2an yang diresepkan dokter, sebab jika tidak diminum efeknya akan buruk bagi kita kemudian hari.


Kelebihan Natrium :  

Jika terjadi gagal ginjal, maka Natrium sebagian akan ter retensi ( tertahan) di dalam tubuh, Karena kurang bisa dibuang oleh ginjal.
Akibatnya karena Natrium itu pekat, dia menarik air, terjadi akumulasi atau penimbunan air atau kelebihan cairan di dalam tubuh. Beresiko untuk edema atau bengkak di  tubuh, bisa di kaki (edema kaki), di paru-paru ( lung edema) di rongga perut ( ascites), di rongga orbita (mata), dll.  
Kelebihan cairan ini juga beban untuk jantung, dan pasien mengalami kecenderungan untuk hipertensi.

     Beberapa makanan tinggi natrium yang hendaknya dihindari antara lain garam meja, semua bumbu dengan kandungan garam, daging olahan, makanan beku, makanan kaleng, acar, produk susu, keripik, dan kacang-kacangan. Perhatikanlah label kandungan makanan saat Anda ingin membeli makanan di swalayan.

     Natrium dan air dapat terbuang saat HD. Itu sebabnya pasien yang mengalami kelebihan air/bengkak ataupun sesak nafas (paru-paru terendam), sangat menantikan jadwal HD agar terbebas dari penderitaanya.


3.      Fungsi Ginjal sebagai  Regulator (pengaturan) volume cairan tubuh.

Ginjal mempunyai peran sebagai organ ekskresi atau pembuangan melalui pembentukan urine.

     Jika terjadi gagal ginjal, maka fungsi ginjal sebagai organ pembuangan cairan dalam bentuk urine akan terganggu.  Pasien gagal ginjal akan mempunyai jumlah urine yang sedikit karena terganggunya fungsi ginjal itu. Akibatnya terjadi akumulasi/ kelebihan air di tubuh, yaitu di dalam pembuluh darah( kecenderungan untuk hipertensi, dan beban untuk jantung), dan di luar pembuluh darah ( dapat terjadi bengkak di kaki, mata, paru-paru terisi cairan, Ascites/ cairan di dalam rongga perut, dan lain-lain).  Jadi pasien dapat memiliki gejala seperti hipertensi, nyeri dada, bengkak di kaki, mata, sesak, perut kembung karena cairan, dll.

     Walaupun secara bercanda, kami pasien GGK mengatakan bahwa “tidak bisa pipis” ini ada juga gunanya. Yaitu : Tidak harus ngantri di toilet dan menjadi berkurang hal yang membatalkan wudhu.

 
4.      Menjaga keseimbangan asam-basa :

     Ginjal  menjaga konsentrasi NaHCO3 ( Natrium Bicarbonate)   dengan cara menahan Bicarbonate  dan  sekresi ( membuang)  H+ ( Asam) .
Jika terjadi gagal ginjal maka ginjal mengalami keadaan asidosis metabolik ( keadaan asam di dalam darah), Ditandai hasil lab dengan nilai bicarbonate yang menurun.

GEJALA ASIDOSIS  :
1.      Pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat
2.      Penderita merasakan mual, muntah, sakit perut
3.      Kelelahan, nyeri otot, dan tulang, mengantuk
4.      Sakit kepala, penurunan kesadaran, cemas, kebingungan
5.      Nyeri dada, jantung berdebar
6.      Pada keadaan berat, pasien bisa mengalami syok, koma, bahkan kematian.

     Untuk itu kita pasien GGK wajib selalu mengkonsumsi BICNAT, yang bersifat basa. Agar gejala Asidosis di atas tidak terjadi pada diri kita.


B.   FUNGSI ENDOKRIN (HORMONAL)

5.      Produksi hormon Eritropoetin (EPO) :

     Berpartisipasi dalam proses eritropoesis ( merangsang sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah.
Jika terjadi gagal ginjal, maka ginjal kurang mampu memproduksi Hormon eritropoetin, sehingga pembentukan sel-sel darah akan terganggu → berakibat pada anemia( keadaan kekurangan sel-sel darah merah).

Bahan-bahan pembentuk sel darah merah :
1.      Hormon Eritropoetin
2.      Vit B 12
3.      Suplement iron/ besi
4.      Asam Folat
5.      Protein, sebagai zat anabolic ( zat pembangun).

Itulah sebabnya pasien GGK kadar HB nya (Haemoglobin) cenderung rendah. Kadar HB normal adalah > 12. Jika HB di bawah normal, maka harus dilakukan Terapi Epo.

     Jika pasien GGK HBnya telah mencapai 6, maka harus dilakukan transfusi untuk menaikkan HB secara cepat. Untuk terapi, diberi suntikan Fenofer (Zat besi/Fe) / kadang disebut cairan kopi, sebagai bahan dasar pembentukan HB, kemudian diberi suntikan Hemapoo (Hormon Alfa) untuk menaikkan HB. Jika HB sudah mencapai 9-11 maka untuk terapi hanya diperlukan suntikan Recormon (Hormon Beta) untuk menjaga kadar HB.
Pada pasien GGK, selalu diberikan obat ASAM FOLAT yang diberikan sebagai bahan pembentuk sel darah merah.
 
6.      Mengatur tekanan darah  dengan memproduksi hormon Renin

Jika terjadi gagal ginjal maka hormon renin ini akan mudah teraktivasi yang berakibat pasien mempunyai kecenderungan untuk Hipertensi.

Saya akan memakai bahasa yang gampang dipahami, Supaya kita mendapat informasi :
Karena gagal ginjal, maka laju filtrasi/bilasan ginjal berkurang, Ginjal dapat merasa kenapa aliran darah ke dia berkurang. “ Jangan- jangan tubuh kekurangan cairan, pikirnya”.
Karena itu ginjal melakukan kompensasi untuk meningkatkan aliran darah dengan cara memproduksi Hormon Renin.

Berikut urutannya :
-  Hormon Renin teraktivasi berakibat pada perubahan Angiotensinogen dari organ hati menjadi Angiotensin 1.
-  Angiotensin 1 berubah menjadi Angiotensin 2 oleh hormon angiotensin Converting enzym( ACE) yang diproduksi paru-paru,
-  Angiotensin 2 memberi efek Vasokontriksi/ mempersempit  pembuluh darah,  jadi tekanannya lebih besar → Hipertensi
-  Angiotensin 2 merangsang hormon Aldosteron di kelenjar suprarenal( kelenjar yang terletak di atas ginjal).
-  Hormon Aldosteron ini bersifat menarik Natrium. Karena Natrium itu pekat, dia menarik air, sehingga terjadi akumulasi air yang berakibat naiknya tekanan darah/ Hipertensi.
 
     Kompensasi dari ginjal untuk meningkatkan aliran darah/ perfusi ke arahnya juga dengan cara saluran ginjal itu berespon terhadap Hormon Antidiuretik( hormon untuk menahan/ mengurangi air kencing) sehingga menghemat air/ mengurangi jumlah air yang keluar dalam bentuk urine.
 
Jadi pasien gagal ginjal mempunyai kecenderungan untuk hipertensi, Karena:
1.      Hormon renin mudah teraktivasi
2.      Retensi Natrium/ Garam , akibat kurang mampu dibuang oleh ginjal
3.      Kelebihan cairan di dalam pembuluh darah, karena produksi urine berkurang

7.      Pembentukan hormon untuk mengaktifkan vitamin D3 (Kalsitriol) 

     D3 (Kalsitrol) Bertugas  mengatur penyerapan kalsium dari makanan yang sangat diperlukan untuk berbagai proses metabolisme tubuh dan pembentukan tulang.

Jika terjadi gagal ginjal, maka akivasi vit D dalam bentuk D3 (kalsitriol) terganggu. Berakibat terganggunya penyerapan kalsium dalam makanan, sehingga level kalsium dalam darah berkurang.
Diperburuk oleh hiperfosfatemia, karena kelebihan Fosfat,  . Ujung- ujungnya terjadi Osteodistrofi Renal.
Vitamin D3 aktif dapat kita peroleh dari sinar matahari pagi/sore. Untuk itu diharapkan pasien GGK dapat berjemur di sinar matahari pagi (Pukul 09.00) atau sore (Pukul 16.00) selama lebih kurang 15 menit.

……………………………………………………………………………………………………………………

 

     Jadi apa yang dilakukan oleh Perawat Hemodialisa, Dokter Hemodialisa, Dokter Nefrologist atau Spesialis Ginjal , di ruangan cuci darah ??

Melalui mesin Hemodialisa, kita bisa :
 1.      Membuang kelebihan air dari tubuh pasien men-setting jumlah tarikan air (Ultrafiltration Goal)   — melalui proses ultrafiltrasi : Perpindahan solvent/ pelarut/ Air dari tekanan yang tinggi ke tekanan yang rendah.
2.      Membuang kelebihan racun/ sampah metabolisme( seperti ureum, creatinin, asam urat), juga membuang kelebihan elektrolit ( seperti kalium, fosfat)—melalui proses difusi : Perpindahan bahan-bahan terlarut ( ureum, creatinin, elektrolit, dsb) dari konsenstrasi tinggi ke konsentrasi rendah

Selain itu, pasien cuci darah akan diberikan obat-obatan seperti :
1.      Obat-obatan anti Hipertensi
2.      Suplement zat besi, vitamin, dan asam folat
3.      Suplement Calcium atau fosrenol (penyerap fosfat)
4.      Injeksi Hormon Eritropoetin

      Jika pasien mengalami komplikasi, sakit, atau infeksi maka diberikan pelayanan medis oleh dokter hemodialisa, Jika kasusnya lebih berat, maka akan dirujuk atau dikonsultasi ke dokter nefrologist, atau dokter specialist lain sesuai kompetensinya masing-masing.
Setiap bulan dilakukan pemeriksaan laboratorium rutin pre dan post HD


Anjuran untuk pasien yang menjalani pelayanan Hemodialisa secara reguler atau tetap :
 
1.      Untuk Suplement protein, pasien hemodialisa juga diharuskan untuk makan diet TINGGI  protein, seperti daging, telur, ikan. kira-kira 2 kali lipat jumlahnya dari orang biasa. Sebab saat HD, nutrisi di dalam tubuh juga ikut tercuci. Makanan tinggi protein juga sangat dibutuhkan untuk menaikkan Hb.

2.      Minuman kaleng dilarang dech apalagi minuman bersoda. karena banyak mengandung fosfat, dan kalium

3.      Rokok, alkohol jelas dilarang. Hindari makan asin atau garam (Beresiko hipertensi dan bengkak di tubuh)

4.      Buah-buahan dan sayuran boleh, tapi jumlahnya dibatasi. kira-kira paling banyak ukurannya 1 butir buah apel.
Sirsak menurut penelitian paling bagus dikonsumsi oleh penderita gagal ginjal, dan satu-satunya buah yang boleh di juice 100 cc/ hari. dipercaya mengurangi toxic atau racun. Buah yang lain sebaiknya jangan di Juice karena dapat meningkatkan nilai Kalium 2 kali lipat.
Satu-satunya buah yang sama sekali tidak boleh dikonsumsi oleh pasien gagal ginjal adalah belimbing, karena mempunyai sifat neurotoxic ( racun untuk saraf), yang bagi orang lain yang sehat tidak masalah karena zat neurotoxic ini akan terbuang bersama dengan urine, tapi bagi pasien gagal ginjal, zat ini akan tertahan sehingga dapat menyebabkan kejang-kejang.

5.      Jumlah air yang boleh diminum adalah :
Jumlah urine yang keluar selama 24 jam ( tampung dulu ya, agar bisa dihitung) + keringat dan nafas (kira-kira 500 cc).

Cara menghitung urine output 24 jam :
Misal hari sabtu : Pagi bangun tidur --> kencing dibuang dulu setelah itu tampung, tampung, tampung  sampai…….  Minggu : Pagi  bangun tidur, tampung sekali lagi yang terakhir.
Jika urine output 24 jam = 500 cc,  berarti ditambah keringat + nafas ( 500 cc)  =  500cc + 500 cc= 1000 cc
Jumlah maksimal yang boleh diminum pasien gagal ginjal adalah sebesar 1000 cc = 1 liter.

6.      Hemodialisa teratur,  Jangan Absen dengan alasan apapun
7.      Harus patuh berobat, dan mengikuti petunjuk dari tim medis Hemodialisa
8.      Banyak berdoa (Manusia hanya bisa berusaha, tapi semuanya Tuhan yang menentukan).

Demikian berbagai hal pengetahuan seputar GGK, semoga bermanfaat bagi kita semua. Knowledge is Power --> Ilmu Pengetahuan adalah kekuatan bagi kita......