Senin, 11 Mei 2015

CUCI DARAH DENGAN BPJS


SERBA SERBI MENGIKUTI BPJS KESEHATAN UNTUK HEMODIALISA


     Berikut saya akan menceritakan pengalaman saya dalam mengikuti BPJS Kesehatan. Pada mulanya terus terang saya hanya memandang sebelah mata dengan BPJS kesehatan yang di canangkan pemerintah. Secara di kantor saya diikutkan asuransi kesehatan oleh perusahaan (Allianz), dan secara pribadi saya juga (baru) mempunyai asuransi jiwa (Jiwasraya) serta kesehatan ( Prudential dan AXA Mandiri).

     Masalah baru timbul, setelah saya di vonis GGK (Gagal Ginjal Akut) dan harus cuci darah. Sebelum cuci darah saya harus rawat inap dan melakukan bebarapa operasi di RS. Biaya rawat inap dan operasi selama 1 minggu ternyata menghabiskan budget kesehatan kantor (Allianz) selama 1 tahun !! Saya juga baru tahu ternyata asuransi kesehatan kantor berdasarkan budget dan budgetnya cukup minim.

Sementara saya masih harus cuci darah 2 kali seminggu yang budgetnya sekali cuci darah +/- 1 juta an, berarti sebulan +/- Rp 8 juta rupiah, seumur hidup !!
    

     Saya mencoba beralih ke asuransi pribadi (Prudential dan AXA Mandiri), dan juga ternyata ada kendala : 1) Karena saya masuk asuransi tsb belum genap 1 tahun, sehingga penyakit tidak ditanggung, 2) Gagal ginjal / cuci darah termasuk dari beberapa penyakit yang tidak ditanggung.
Pada saat itu saya benar2 bingung dan panik, bagaimana caranya membiayai cuci darah nantinya.
Akhirnya atas saran keluarga, saya berpaling ke BPJS. Pada end 2014 program BPJS ini sedang gencar2nya didengungkan pemerintah. Dan informasi yang kami dapatkan cuci darah ditanggung oleh BPJS.

Disebabkan saya harus cuci darah secepatnya, akhirnya kartu BPJS pun diurus secara kilat. Saya langsung mengurus kartu BPJS untuk sekeluarga, kelas 1 Rp 69.000/bulan . Setelah kartu jadi, baru bisa aktif seminggu kemudian. Untuk faskes 1 (yang tertera di kartu), saya menunjuk Klinik Deka yang beralamat di Kali Malang. Alasannya, karena  1) Dekat dengan rumah, 2) Klinik Deka adalah klinik swasta yang jam operasionalnya pagi sampai malam ( bandingkan dengan puskesmas yang jam 15,00 sudah tutup), 3) Klinik Deka relatif bagus dan bersih.


     Masalah kembali timbul saat saya harus menentukan tempat cuci darah. Tempat cuci darah adanya di RS tertentu yang cukup besar, sehingga dari faskes 1 harus dirujuk ke faskes 2 (RS yang ada alat cuci darahnya).

Setelah search di internet dan bertanya2 lokasi RS yang ada cuci darahnya, kami sebenarnya merasa lebih nyaman jika cuci darah di RS Hermina Bekasi, tapi ternyata dari Faskes 1 (Klinik Deka) tidak dapat memberikan rujukan langsung ke RS Hermina – Bekasi. Karena dari Faskes 1 hanya dapat memberi rujukan ke : 1) RS Pemerintah (RSUD Bekasi) atau 2) RS Swasta kelas 3. Semantara RS Hermina Bekasi masuk golongan RS Swasta kelas 2.

     Akhirnya dari klinik Deka kamipun mendapat rujukan untuk cuci darah di rumah sakit Bhakti Kartini – Bekasi (RS Swasta kelas 3). Karena pengantar dari klinik Deka adalah ke dr Urologi, akhirnya kamipun mulanya mendaftar ke poly dr Urologi, tapi ternyata dari dr Urologi dikirim kembali ke dr Penyakit dalam. Karena untuk cuci darah (Hemodialisa) jadwal dan tempat ditentukan oleh dr penyakit dalam.
Dari dokter penyakit dalam kami diminta menanyakan ketersediaan tempat untuk cuci darah di RS Bhakti Kartini tsb. Ternyata setelah ditanyakan, tempat sudah penuh !! Kalau mau... antri s/d Maret 2015. Padahal saya harus segera cuci darah.
Padahal untuk mendaftar cuci darah kita harus melakukan chek laboratorium terlebih dahulu, untuk chek 3 penyakit menular (HIV, Hepatitis dan). Dan biaya chek laboratorium di RS Bhakti Kartini ini tidak ditanggung BPJS (+/- Rp 400.000). Alasan pihak RS, karena takut pasien yang chek darah ternyata cuci darahnya tidak di RS tsb, sehingga mereka tidak bisa menagih ke BPJS nantinya.


     Oleh dr penyakit dalam ditanyakan, apakah kami mau mencari RS lain yang masih ada jadwal. Akhirnya kamipun menjawab minta dirujuk ke RS Hermina Bekasi. Setelah mendapat surat rujukan kamipun bergegas ke RS Hermina Bekasi.
Masalah kembali muncul, setelah pihak RS Hermina meminta surat rujukan dari faskes 1 !!! (Surat rujukan dari faskes 1 kami (Klinik Deka) adalah ke RS Bhakti Kartini bukan RS Hermina). Ketika kami kembali ke klinik Deka, pihak klinik Deka ngotot tidak bisa memberikan rujukan langsung ke RS Hermina – Bekasi. Kami sempat dead lock dan kebingungan.

     Akhirnya kamipun menuju ke kantor BPJS (depan RS Mitra Keluarga Barat). Di kantor BPJS sangatlah penuh dengan orang2 yang akan mengurus pembuatan kartu BPJS, antriannya sepertinya mencapai 200-300 orang perhari !!! Setelah bertanya2 kami disarankan menuju lantai 3 untuk mengurus hal surat rujukan tadi. Ternyata cukup mudah, kami mendapat surat rujukan dengan stempel BPJS yang bisa langsung ke faskes RS Hermina Bekasi. Jadi tidak perlu minta surat rujukan ke faskes 1 lagi.
Hal ini sangat penting, mengingat cuci darah harus dilakukan seminggu 2 kali di faskes 2. Sementara setiap menuju faskes 2 kita harus selalu minta rujukan ke faskes 1. Apakah tiap akan cuci darah saya harus bolak balik ke faskes 1 baru faskes 2 dulu ????

     Setelah mendapat surat sakti dari BPJS, barulah kami bisa mengurus jadwal cuci darah di RS Hermina Bekasi. Mulanya saya mendapat jadwal Selasa dan Jumat yang saat itu kami OK kan terlebih dahulu. Mengingat susahnya mendapat tempat untuk jadwal cuci darah. Setelah mendapat tempat pelan2 saya meminta jadwal dirubah rabu dan sabtu (Sabtu libur, agar tidak terlalu mengganggu jam kerja), yang alhamdulillah akhirnya dikabulkan. Selanjutnya, setelah rutin cuci darah di RS Hermina Bekasi, pihak HD RS Hermina mengeluarkan surat rujukan seumur hidup untuk pasien cuci darah yang sudah terjadwal.

      Sungguh sangat bersyukur bahwa cuci darah (Hemodialisa) ditanggung oleh BPJS ini, mengingat biaya sangat besar yang harus dikeluarkan oleh pasien seumur hidup !! Dan memang yang saya lihat sebagian besar pasien seangkatan saya berusia muda (< 45 tahun) yang masih sangat produktif. Sayang sekali jika harus sakit dan tidak tersembuhkan !! 

     Hanya ada beberapa hal yang mengganjal dalam hal saya sebagai pasien Cuci Darah mengikuti BPJS ini :
1.       Pasien BPJS harus antri di loket tertentu dan biasanya dibatasi waktu dan jumlahnya. Untuk pasien cuci darah yang rutin tiap minggu antri tiap hari terasa membuang2 waktu.

Sehingga harus ada pihak keluarga pagi2 sekali antri terlebih dahulu di RS. 

2.       Pasien BPJS tidak boleh 2 kali transaksi dalam satu hari.

Menjadi masalah jika harus kontrol ke dokter tertentu yang hari prakteknya bersamaan dengan hari kita cuci darah. Terpaksa harus pilih, cuci darah atau kontrol ke dokter ?? Tidak bisa keduanya dalam 1 hari !!


3.       Pasien cuci darah BPJS dan pasien cuci darah mandiri berbeda perlakuan.

Pada BPJS cuci darah 4 jam dan Dializer re use, diganti setelah +/- 7 kali. Pada cuci darah mandiri dilakukan 5 jam dan dializer single use.

Walaupun waktu 4 jam dan re use sagatlah aman, tapi walau bagaimana tetap HD yang lebih baik yang 5 jam dengan single use.

4.       Sistem budget pada pasien BPJS.

Setelah mengikuti BPJS bukan berarti semua-semuanya ditanggung !! Tapi berdasarkan budget2 tertentu. Sebagai contoh, jika pada saat tertentu kita harus periksa lab, maka jatah resep obat2 an pada saat itu pasti berkurang.

 
5.       Perbedaan budget antara RS type A dengan type B dan C.

Tepatnya saya juga kurang paham, tapi berdasarkan beberapa informasi, RS type A bisa gratis mendapatkan obat2 an tertentu, yang harus dibayar sendiri jika kita cuci darahnya di RS type B dan C 

6.       Tidak tahu apakah ini perasaan saya saja atau tidak (Ini subjektif tidak objektif).

Setiap transaksi di apotek atau kasir, sepertinya pasien BPJS diperlakukan lebih lama dibanding pasien mandiri. Padahal BPJS kan bukan gratisan, tapi sama dengan asuransi lain.
 
     Walau bagaimanapun saya sangat bersyukur bahwa cuci darah ditanggung oleh BPJS/pemerintah dan saya bisa cuci darah di RS yang cukup nyaman seperti di  RS Hermina – Bekasi

36 komentar:

  1. semoga saudara tabah.. semoga allah mengangkat penyakit bapak

    BalasHapus
  2. Amin ya Robbal Alamin...... Terima kasih atas doanya.....

    BalasHapus
  3. Semoga Bapak cepat sembuh.. Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil.. Tetap semangat dan percaya saja.. GBU

    BalasHapus
  4. Amiiinnn.... terima kasih buat doanya. Bagi kami penderita GGK, mungkin sudah tidak berharap untuk sembuh, yang terpenting bagaimana TETAP SEHAT......

    BalasHapus
  5. Pak Cecep, saya merasa tercerahkan setelah membaca tulisan ini. Bapak saya (57th, pensiunan PNS, BPJS kelas 1) bari divonis GGK dan dirujuk ke RS Fatmawati. Disama HCU full dan antri 5 pasien, tp dg cap sakti dari RS Fatmawati saya bs mencari RS mana saja yg ada fasilitas cuci darah dan bekerja sama dengan BPJS. Namun mungkin memang pasien GGK sedang membanjir, dimana mana (rekanan bpjs) ruang cuci darahnya full. Namun saya berinisiatif ttp mencari RS yg ada fasilitas cuci darah walau full tp ayah saya dirawat disana agar bisa booking langsung dari saran dokternya. Tibalah saya di RS Sari Asih Ciputat. Karena kamar kelas 1 full, saya naikkan kelas jd VIP dan nanti pasti ada selisihnya. Yang mau saya tanyakan, meskinpun saya naik kelas, apakah cuci darah pertama ini tetap akan dicover bpjs? Karena saat saya tanya ke pihak RS, selisih antara biaya VIP dan yg dicover BPJS tidak dirinci. Hanya BPJS yang tau ini itu yg dicover. Apakah sebaiknya saya tanya langsung ke kantor bpjs? Atau pihak RS yg dibagian cuci darah yg tau? Kebetulan baru hari ini bapak saya dipindahkan dr RSUD Depok ke RS Sari Asih. Jika Pak Cecep tau ttg kasus ini, mohon informasinya. Terima kasih sebelumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih sudah mampir bu... Maaf baru sekarang saya menjawab pertanyaan ibu.
      Setahu saya Cuci darah dan rawat inap komponen biayanya berbeda. Jadi, bisa saja ibu "naik kelas" di rawat inap (nantinya bayar selisihnya), untuk Cuci darahnya seharusnya tetap ditanggung BPJS. Tapi untuk pastinya bisa ditanyakan ke petugas BPJS yang stand by di RS.....

      Hapus
  6. Semoga tetap sehat pak

    mau bertanya sedikit untuk mendapatkan surat rujukan dengan stempel BPJS yang bisa langsung ke faskes RS Hermina Bekasi. Jadi tidak perlu minta surat rujukan ke faskes 1 lagi. syaratnya apa? trims

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam sehat selalu bu... Tidak ada syarat saat itu, langsung minta di lt 3 tanda tangan dan stempelnya. Mungkin karena saya pasien cuci darah, saya tidak tahu apakah berlaku untuk penyakit yang lain....

      Hapus
    2. Selamat siang pak cecep,

      Pak untuk rujukan cap dari BPJS tersebut apakah masih berlaku sampai sekarang ya? Soalnya saudara saya juga harus cuci darah setiap minggunya, namun beliau hanya mentok di RS tingkat C dan mau pindah ke RS Hermina namun selalu di tolak oleh faskes 1-nya. Terimakasih

      Hapus
    3. Mohon maaf nanya lagi pak,

      Untuk Surat rujukannya apakah dari pihak BPJS sendiri? soalnya untuk kalimat ini "langsung minta di lt 3 tanda tangan dan stempelnya" saya mengartikan bpjs hanya memberu ttd & stempel. terimakasih

      Hapus
    4. Selamat siang Umi Atikah...
      Ya, saat itu saya mendapat surat rujukan yg di tt dan stempel dari BPJS...
      Tapi saat ini saya lihat proses bisa lebih cepat... ibu datang saja langsung ke ruang HD RS Hermina, agar bisa direcomended HD di sana. Nanti rekomendasi nya bawa ke Faskes 1... Mohon dicoba dulu...
      Terima kasih....

      Hapus
  7. Halo Pak Cecep.

    Saya mau share dua klinik cuci darah gratis bagi pemegang BPJS. Tinggal datang langsung dan bawa kartu BPJS.

    1. Yayasan Ginjal Diatrans

    Jl Raya Jatiwaringin Bl H/3
    Jati Waringin, Pondok Gede, Bekasi 17411
    (Samping Kimia Farma Jatiwaringin)
    Telp 021 8614030

    Peta Google https://goo.gl/maps/3VVThUEk8c92 (Apotek Kimia Farma Jatiwaringin)



    2. Klinik Hemodialisa Pandaoni

    Jl. Cipinang Baru Utara No.9, Pulo Gadung, Jakarta Timur 13240
    Telp 021 4754404
    Email klinikpandaoni@gmail.com

    Buka : Senin sd Sabtu, jam 07.00-19.00
    Minggu dan hari besar tutup kecuali perjanjian dan pasien lama.

    Peta Google http://bit.ly/1Vu2XIj

    Saya baru tahu 2 ini saja. Lain-lain mungkin ada, tapi belum saya cari lagi.

    Semoga bermanfaat utk Pak Cecep dan pengunjung blognya.

    Makasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih infonya bu.... semoga bermanfaat bagi pengunjung blog saya yang sedang mencari tempat untuk cuci darah.
      Perlu saya koreksi sedikit, BPJS tidak gratis, itu adalah asuransi kesehatan dan kita bayar +/- 60 ribu perbulan. Jika klinik tersebut terima BPJS, berarti beban biaya akan ditagih ke BPJS nantinya. Berarti juga semua prosedur pasien BPJS harus dilengkapi (Surat rujukan faskes 1, copy KTP (2), kartu BPJS (2), dll....

      Hapus
  8. Dari web Dialysis Care Indonesia ada klinik-klinik HD berikut bagi pemegang BPJS:

    Klinik HD Muslimat NU Cipta Husada 1
    Jl. Hang Tuah I No.12, Kebayoran Baru
    Jakarta Selatan
    Telp.: 021- 7243 220 atau 0878 8487 7502

    Klinik HD Muslimat NU Cipta Husada 2
    Jl. Langit-langit No. 12, Kampung Ambon
    Jakarta Timur
    Telp: 021 - 4896807 atau 021 - 83684659

    Unit HD RS Royal Taruma
    Jl. Daan Mogot No 34
    Jakarta Barat 11470
    Telp: 021 - 5695 8338 ext 3160 atau 0819 08969809

    Unit HD RS Puri Indah
    Jl. Puri Indah Raya Blok S-2, Kembangan
    Jakarta Barat

    Klinik HD Yayasan Lions Indonesia
    Pusat Pelayanan Masyarakat Lions Indonesia
    Jl. Raya Pluit Timur Kav B-2 Lt 3
    Jakarta Utara
    Telp: 021 – 9371 4304

    Klinik HD Tidore Lestari
    Graha Tidore, Jl. Tidore No. 7, Roxy
    Jakarta Pusat
    Telp: 021 – 9829 2730 atau 021 - 6386 1672

    Klinik HD Sahabat Keluarga
    Jl. Pangkalan Jati I No. 75, Cinere
    Depok
    Telp: 021 – 7097 6276

    Unit HD RS Ciputra
    Jl. Citra Raya Boulevard blok V.00 /08, Sektor 3.4, Cikupa
    Tangerang 15710, Banten
    Telp: 021 - 5940 4671

    Klinik HD Penta
    Jl. Marsekal Surya Dharma No. 68, Neglasari
    Tangerang
    Telp: 021 – 5591 2695

    Unit HD RS Palang Biru Gombong
    Jl. Kartini No. 37, Gombong
    Kutoarjo, Jawa Tengah
    Telp: 0287 - 471290

    Unit HD RS Condong Catur
    Jl. Manggis No 6, Gempol, Condong Catur
    Sleman, Jogjakarta, 55283
    Telepon: 0811 2572 547

    Unit HD RS Pelita Anugerah
    Jl. Bandungrejo KM 11.5
    Semarang, Jawa Tengah
    Telp: 024 - 6725 555


    Klinik HD Bethany Care*
    Jl. Nginden Intan Timur I No 29
    Surabaya, Jawa Timur
    Telp -

    **

    Semoga bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih infonya bu Widya. Pasti akan sangat bermanfaat bagi pasien baru yang sedang mencari jadwal HD atau pasien lama yang akan Traveling HD.... Untuk selanjutnya, mungkin ibu bisa mencantumkan addres link nya saja. Karena akan lebih mempermudah (tinggal klik)..... Happy Dialisys... Sayangi ginjal anda !!

      Hapus
  9. Terimakasih atas infonya, semoga selalu diberikan kelancaran dalam setiap urusan. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Amiiiinnn pak Mochamad Firdaus..... Semoga kita selalu dalam lindungan Nya....

      Hapus
  10. Pak cecep, mohon pencerahannya.. saya sulit sekali mendapatkan rujukan untuk ke hermina bekasi. untuk operasi bedah vaskuler. ke kantor BPJS lantai 3 itu. saya info ke satpamnya mau minta apa ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saran saya, langsung ke IGD RS Hermina Bekasi aja bu...

      Hapus
  11. salam kenal bang, semoga sehat selalu . Tadi nya browsing BPJS RS Fatmwati jadi nyampe ke blog ini.Eh saya banca profil nya lahir dan besar di Siantar rupanya ya bg . Saya lahir dan besar di Siantar,Simalungun juga bang . Kuliah baru di Jakarta Hehehe
    Saya pakai Askes,krn mama saya PNS di Simalungun bg . Saya buta ttg penggunaan Askes pasca dilebur dgn BPJS . Tahun 2013 saya pakai Askes bisa dari Puskesmas ke RSCM,tapi ini gak bisa lagi . Hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal Lae Arif Purba...
      Saya juga kurang jelas mengenai Askes ini.
      Kalau untuk BPJS memang harus berjenjang dari faskes satu ke faskes 2 dstnya......

      Hapus
  12. Ass..pa cecep saya mau tanya apa iya klo mau cuci darah di rs.fatmawati harus beli alat utk cuci darah nya seharga 25 jt..karna sy dengar dr ibu mertua tiri saya klo mau cuci darah harus membeli alat seharga segitu apa betul pa cecep? Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waalikum salam...

      Saya kurang mengerti dengan alat cuci darah seharga 25 jt yang dimaksud.
      Pengalaman saya HD di RS Swasta Hermina Bekasi memakai BPJS, semuanya gratis (kecuali bebarapa obat/suplemen tambahan).
      Setahu saya, dengan menggunakan CAPD juga gratis ditanggung BPJS....

      Hapus
  13. Pa2 sy dirujuk dr rsud depok ke rs fatmawati unutk di segera di lakukan HD. Dtg ke rs fatmawati hr sabtu tgl 11 juni 2016, di UGD selama 2 hr br dpt kmr hr senin 13 juni 2016 dan hr itu jg dilakukan HD, stlhs blm nya wkt di UGD ditransfusi darah krn anemia. Oiya pa2 sy dpt kmr di kelas 3 krn penuh, sdgkan bpjs nya kelas 1. Hr rabu 15 juni 2016 dilakukan HD yg kdua x dan di jadwalkan sabtu 18 juni 2016 HD lg. Kira2 semua biaya ini tercover bpjs gk ya? Atau ada selisih, untuk persiapan jaga2. Terima kasih pak Cecep

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setahu saya semua ditanggung BPJS pak.... selama saat pendaftaran pertama melalui pendaftaran BPJS dan berkas BPJS nya dilengkapi. Untuk lebih jelasnya tanya saja langsung ke suster yang dinas di ruang HD.

      Hapus
  14. Pak cecep salam kemal. Saya ingin bertanya beberapa pertanyaan :
    1. kira kira bapak di rujuk untuk HD ketika level keratinin dan ureum brp ya pak.?
    2. Sudah berapa lama bapak menjalani HD dan apa yang bapak rasakan?
    3. Apakah setelah HD bapak masih dapat bekerja dan merasa tidak lemas seperti semula atau bagaimana komdisi badan bapak?
    4. Apakah hingga kini bapak masih rutin HD.
    .

    Terimakasih pak mohon dibalas saya sangat butuh info untuk kese,buuan ibu saya
    -tasya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal mbak Tasya...
      Saya akan coba jawab :
      1. Ureum 110, kreatinin 10, eGFR 5%
      2. Sudah 2 tahun... Yang saya rasakan, saya selalu menunggu saat2 HD untuk membuang racun dan air yang mengendap di tubuh. Dua tahun HD Insya Allah kondisi stabil (Berat kering tercapai/mendekati dan Hb di atas 8).
      3. Setelah HD umumnya saya merasa lebih segar, makannya banyak. Beberapa pasien (Terutama pasien baru) memang merasa lemas, karena belum terbiasa....
      4. Saya belum pernah bolos HD selama 2 tahun ini, dan masih rutin HD.

      Apa yang saya sampaikan adalah secara umum, saya juga sama seperti pasien HD lain. Kadang2 lemes, kadang2 nge drop. Sering juga sesak nafas dan batuk2 berdarah...
      Tapi kalau Berat kering tercapai dan Hb bagus, saya tidak banyak keluhan !!
      Semoga dapat membantu....

      Hapus
  15. Salam kenal mas cecep semoga diberikan semangat terus y. Kebetulan suami saya cuci darah sudah 10 bulan ini, rencana kita mau pindah menetap di jkt. Tapi saya masi bingung rs mana saja yg ditanggung bpjs cuci darahnya ..yg dekat ciledug. Trus yg dibawa apa cukup kartu bpjs sama surat traveling hdnya Bole minta infonya mas. Terimakasih mas atas perhatiannya.

    BalasHapus
  16. Saya juga kurang tahu RS yang ditanggung BPJS di daerah Ciledug mbak. Tapi di sana ada RS Swasta Sari Asih dan RSPP Pertamina....
    Jika hanya pindah sebentar (alamat tetap alamat lama) cukup surat traveling + kartu BPJS + hasil lab/screening). Jika pindah alamat, kemungkinan perlu pindah faskes....
    Terima kasih.

    BalasHapus
  17. Kalau cuci darah lebih Bagus di rs atau diklinik ya mas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya sama saja mbak... senyamannya kita saja... Kalo menurut saya yg terdekat ke rumah !!
      Untuk unit HD di RS ada kelebihan, mereka punya dokter dan unit UGD, sehingga kalau ada apa2 penanganannya lebih cepat. Kalo unit HD Klinik mungkin birokrasi lebih simpel dan lebih kekeluargaan... pilihan ada di kita....

      Hapus
  18. Mas cecep, ibu saya jg didiagnosis ggk.
    Yang ingin saya tanyakan, apakah pak cecep memasang alat simino/kateter utk kemudahan proses cuci darah?
    Lalu untuk mencapai berat kering itu apa yg bapak lakukan yah?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya bu, untuk akses HD saya memakai Cimino/AV Shunt. Pembuatan Cimino ini dari mulai operasi sampai bisa dipakai bisa memakan waktu 2 bulan.... Untuk itu, sebelum Cimino bisa dibuat dan dipakai kita dipasangi akses CDL terlebih dulu... Karena CDL bisa dipasang dan langsung pakai (umur CDL +/- 2 bulan)...
      Mencapai berat kering tidaklah mudah... Kita harus tarik air saat HD sebanyak mungkin.... Sampai kita drop !!! (Drop = Tensi turun, gula darah turun, tubuh lemas, kepala pusing, mata berkunang2 menuju pingsan....
      Jika sudah ada tanda2 tsb, segera panggil suster dan hentikan HD, berarti saat itulah patokan berat kering anda.....

      Hapus
  19. Assalamualaikum, pak ibu saya gagal ginjal dan sudah setahun HD. Apa pasien HD, sering lemas, dan lidah rasany pahit tidak berasa apapun. Bagaimana motivasi pak cecep sampai bisa seperti sekarang? Krna ibu saya tiap melihat pasien lain meninggal..langsung drop dan tidak mau makan. Akhirnya asam lambung..dan badannya gatal.Hb di atas 7

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wa alaikum salam.... Pasien HD sering lemas adalah benar karena adanya racun menumpuk dan Hb dibawah 10.... Lidah pahit karena masih banyak ureum belum tercuci.... Agar ureum/kreatinin dan racun lebih bersih, saat HD bisa naikkan Qb di mesin HD, tapi harus izin suster/dokter dan perhatikan jantung !!!
      Motivasi saya adalah, saya sangat menunggu2 saat HD, karena setelah HD tubuh terasa ringan dan sehat. Jadikan saat HD seperti piknik, dengan berbagai makanan dan teman... serta kegembiraan.

      Saya juga tiap ada pasien seangkatan saya meninggal, biasanya jadi melankolis dan sedih... Tapi itu dulu, ketika saya merasa : kapan giliran saya ??? Sekarang saya sudah merasa : Saya masih dapat hidup selama yang Allah izinkan, sama seperti orang sehat yang lain. GGK bukan berarti waktu saya sudah dekat. Yang terpenting saya selalu berusaha tetap SEHAT (Saya tidak pernah berfikir untuk SEMBUH)... Jalani saja GGK dan HD sebagai bagian hidup....
      Asam lambung, minum bicnat atau obat lain seperti Donperidon dan Ranitidin. Gatal karena ureum masih banyak serta Pospor (Hindari susu dan kacang2 an)...

      Hapus
  20. Assalamualaikum pak cecep, ayah saya baru divonis gagal ginjal dan harus cuci darah . Apa harus cuci darah di runah sakit atau bisa di klinik ?? Terimakasih

    BalasHapus