Selasa, 22 Juli 2014

CAMPING KE CIBODAS


    Jumat, tanggal 04 Februari 2011 bersama teman2 sekantor kami sepakat untuk refreshing dengan melakukan camping. Jumat siang kami sudah kabur dari kantor dan bergegas menuju puncak, tepatnya Taman Bunga Cibodas. Setelah shalat jumat di sekitaran Jaksel (sempat ketemuan bareng Jumatan dengan Mr Eduardo Rulino - eks teknisi MI & ditraktir makan soto ayam) dan mengantar film X Ray pak Anwar ke RS Fatmawati, kami pun berangkat ke puncak melalui jalan tol.

Kami ber 6 yang terdiri dari : Saya, pak Ikhsan, pak Anwar, mas Priyo pak Syarbini dan Iwan Fals segera menuju puncak dengan memakai kenderaan mobil saya. Perjalanan penuh candaan dan cela an, membuat pak Anwar yang saat itu dalam kondisi sakit, bisa tersenyum sedikit.
Di tol rest area kami sempat belanja kebutuhan camping, seperti mie, roti, kopi dll. Hujan sudah mulai mengguyur.

     Setelah melewati puncak pass, sebelum pasar Cipanas, kami belok kanan sesuai petunjuk arah menuju taman bunga Cibodas. Kami sampai di bumi perkemahan Mandala Wangi Cibodas sekitar pukul 06.00 saat hujan mengguyur deras. Setelah makan malam di warung seputaran parkiran, kamipun bersiap2 memasuki bumi perkemahan.

Bumi perkemahan berada tepat di kanan jalan sebelum memasuki gerbang taman bunga Cibodas. Dekat dengan warung2 dengan parkiran yang cukup luas.  Di pintu masuk kami membayar ongkos masuk dan menyewa satu tenda tambahan (saya sudah bawa tenda sendiri) plus sewa sleeping bag. Diiringi hujan lebat kami menuju area perkemahan.  Setelah memilih tempat, tendapun didirikan.

Saya sengaja memilih tempat yang agak tinggi/kering dan dekat jalan, karena belum mengenal medan dalam suasana gelap. menurut saya lebih aman. Saya khawatir hujan dan air sungai dapat sewaktu2 menggenangi perkemahan.
 

Tenda kami, 2 tenda dijadikan satu

   Setelah tenda berdiri, kami berbagi tempat. saya, pak Anwar dan Mas Priyo di dalam tenda milik saya. Pak Syarbini, Pak Ikhsan dan Iwan di tenda sewa satunya. Hujan masih tetap mengguyur deras, sehingga kami lebih banyak bergelung dalam tenda.  Apalagi pak Anwar yang dalam kondisi demam, lebih banyak tiduran.

Sambil leyeh2 kami masak, membuat kopi dan indomie rebus. Dan guyon serta cela2 an terus berlanjut, sambil ber foto2 ria.

 
Telur rebus, untuk menambah stamina

Ketika hujan reda, kami keluar tenda dan mencoba membuat api unggun. Semalaman Mas Priyo bekerja keras mengusahakan api unggun tetap menyala, tapi karena kondisi kayu yg basah, api hanya menyala ketika disiram minyak, setelahnya langsung mati lagi.


 
Mas Priyo bekerja keras menghidupkan api unggun

Tidak ada makanan untuk dibakar, karena kami tidak sempat memesan ubi, jagung atau ayam untuk dibakar, karena datangnya sudah kemalaman. Akhirnya kamipun hanya foto2 di depan api unggun yang hanya menyala sebentar.

Akhirnya karena letih, satu persatu kamipun tertidur.

 





    Paginya, setelah sarapan (ada yg jualan nasi kuning) dan indomie rebus serta melakukan beberapa foto2 sesion, kamipun membongkar tenda. Setelah tenda dan peralatan terbungkus rapih, kembali dimasukkan ke mobil yang berada di parkiran. kegiatan kami hari ini adalah pendakian menuju air terjun/curug Cibeureum, yang diperkirakan 2 jam perjalan mendaki.

Kami mulai naik sekitar pukul 10.00 WIB, diiringi hujan rintik2.

 

 


Dari area camping berjalan menuju arah taman bunga Cibodas, melewati warung yang menjual souvenir2. Menjelang gerbang pintu keluar taman bunga Cibodas, belok kanan arah ke padang golf. Menyusuri jalan sebelah kiri, sampailah di pintu gerbang pendakian gunung Gede Pangrago. Setelah melapor ke posko penjagaan, kamipun mulai melakukan pendakian.

 
Pintu gerbang masuk jalur pendakian Gede Pangrango

    Perjalanan mendaki mula2 melewati anak2 tangga dan undakan2, kemudian jalanan tanah dan tanjakan melewati hutan sekunder tropis. Sekali2 kami bertemu beberapa rombongan yang dalam perjalanan turun. Tampaknya mereka naik pagi2 sekali.

Sekitar 1 jam lebih perjalanan, kami sampai di Telaga Biru. Sebuah Telaga kecil yang berada di tengah hutan. Kami sempat beristirahat sejenak, sambil foto2.

 



     Perjalanan kembali dilanjutkan, namun track nya sudah tidak terlalu curam mendaki. Sekitar 1/2 jam perjalanan dari Telaga Biru kami sampai di jembatan kayu yang panjang. Jembatan kayu ini merupakan jalan yang sengaja di buat karena jalan di bawahnya merupakan rawa2.
Pemandangan disini cukup bagus, kamipun sempat bergaya foto2, sembari terus melakukan perjalanan.

Setelah jembatan kayu, kita menempuh perjalanan sekitar 1/2 jam lagi dan akhirnya dari sebalik rimbunnya pepohonan akan terdengar deru air terjun.

 
Telaga Biru








    Akhirnya terlihat jelas air terjun/curug Cibeureum, bergemuruh meninbulkan kabut uap air yg menyebar ke mana2. Sudah banyak juga rombongan2 yang berada di sekitar curug. Kami menuju ke sebuah gajebo dan duduk2. beberapa teman segera menuju ke air terjun untuk mandi2 di kolam air terjun. Airnya sungguh dingin. Saya hanya duduk2 sambil foto2.

Dari gajebo di kejauhan terlihat ada satu air terjun lagi, namun tidak terlalu besar.






Saya foto narsis dengan latar air terjun


     Tak lama kami di air terjun, karena udara yg dingin dan basah, serta tidak ada kegiatan lain yg dapat dilakukan, kamipun beranjak turun.
Kembali melalui jalur track pendakian, saat pulang menjadi jalan menurun. Saya sempat ketinggalan karena kebelet buang air besar.

     Akhirnya kami semua sampai di parkiran, mandi dan bergegas pulang. Pak Syarbini sempat membawa oleh2 sayur2an segar cukup banyak, sehingga Iwan dan pak Ikhsan yang duduk di bangku belakang harus rela duduk berdesak2an dengan sayuran.

Sekitar pukul 15.00 kami turun, dan sempat terkena macet jalur puncak sebelum sampai di Jakarta.
Rencana kami akan mengulang camping dengan team yang lebih lengkap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar