Kamis, 30 Desember 2010

GARUT, Jawa barat

     Jika mendengar kata GARUT, mungkin yang terbayang di benak kita adalah DODOL GARUT.  Karena memang kota Garut ini terkenal dengan produksi Dodol nya.
Kota Garut berada sekitar 1 jam dari Bandung. Kalau dari jakarta, kita melewati tol Padalarang terus sehingga keluar di gerbang Tol Cileunyi. Kemudian mengikuti petunjuk arah ke Tasikmalaya.
Setelah melewati  pendakian (penurunan ?) NAGREK yang legendaris, tak lama kita akan melihat petunjuk arah ke kota Garut, Kita mengambil arah kanan dan terus saja menyusuri jalan tsb kita akan sampai di kota Garut.


Salah satu penginapan yang berada di Cipanas

     Sepulang dari acara reuni teman kuliah (Gallans) menginap di KOTA BUNGA puncak, kami menuju Garut melalui Cianjur.  Jadi dari Puncak, langsung menuju arah Bandung dan terus ke Garut.
Kali ini kami merencanakan liburan di daerah Cipanas Garut. Cipanas ada di kaki gunung Guntur (gunungnya botak), daerah berhawa dingin dan banyak sumber air panasnya.


Jalan di Cipanas

Mengikuti jalan yang tadi, sebelum memasuki kota Garut, setelah rumah makan Cibiuk, kita ambil jalan ke kanan (ada petunjuk jalannya). Tak lama sampailah kita di Cipanas. Saat itu kami merencanakan menginap di resort SUMBER ALAM.


 
Kampung Sumber Alam, Cipanas - Garut


     SUMBER ALAM merupakan cottage yang cukup representative. Dahulu resort ini merupakan tempat pemulihan dan peristirahatan bagi pasien fisioteraphy. Namun dalam perjalanannya, sekarang dijadikan resort dan penginapan.



Lobby depan resort Sumber alam

Cottagenya bagus, yang terdiri dari beberapa type :
1) Babakan Siluhur, khusus keluarga besar yang butuh 3 bungalow dalam 1 lokasi (rate week end 7 jt an)
2) Suite Arileu/suite room, 2 lantai dengan 2 kamar tidur(rate 1,8 jt)
3) Junior sute, beda dengan suite room hanya tempat tidurnya single (rate 1,5 jt)
4) Bungalow Arileu, hampir sama dengan suite room (rate 1,5 jt)
5) Bungalow, 1 lantai, 1 kamar dengan private teras (rate 800 rb)
6) Pondok kelapa, (rate 600 rb)



Cottage, kolam air panas dan pegunungan 
  

     Karena hanya ber tiga, kami mengambil yang type bungalow, yang cottagenya terletak dekat kolam renang air panas Tasikmadu.  Kamarnya juga cukup luas, dengan ruang tidur, teras dan kamar mandi. Cottagenya berada di atas air, sehingga duduk di teras langsung kelihatan kolamnya. Namun kolamnya adalah kolam air panas lengkap dengan lumut2nya, sehingga sedikit sekali ikan di dalamnya.
Kamar mandi setengah terbuka bagian atasnya. Bak mandinya besar, seperti kolam kecil, sehingga Prity kegirangan melihatnya. Air yang mengalir ke bak ini juga air panas, sehingga kita bisa berendam air panas dengan leluasa.


Kolam air panas di kamar mandi cottage


    Setelah makan siang dengan sambal dan lauk dari resto Cibiuk yang sudah kami beli sebelumnya, kamipun beristirahat.  Sorenya, kami menuju kolam renang air panas yang tepat berada di depan cottage. Airnya lumayan panas, apalagi jika kita memasukkan wajah dan kepala ke dalam air. 


Kolam renang air panas Tasikmadu


Prity di kolam renang


Bermain air di kolam air panas Tasik madu


Kami mandi2 dan berenang sekitar 1/2 jam saja. Kemudian balik ke Cottage untuk istirahat. Malam itu kami tidur dengan nyenyak.


Di dalam cottage


     Paginya, kami menuju ruang sarapan yang terletak di resto belakang, Menu sarapannya seperti di hotel berbintang dan banyak pilihan.
Setelah sarapan, kami berkeliling ke seluruh resort SUMBER ALAM ini, tempatnya luas dan ditata apik, dengan cotagge dan kolam2 yang menyatu apik.


Jembatan di atas kolam teratai


Cottage, kolam teratai dan pegunungan


Cottage type Bungalow


Berfoto2 di depan cottage


Teras private di depan cottage

Kemudian kami berjalan2 keluar hotel, menyusuri jalan menuju ke kolam air panas umum. Kemudian sarapan hucap dengan lontong. Beberapa kusir delman yang mangkal di dekat hotel menawari kami untuk naik delman keliling2. Tapi kami kurang tertarik.


Halaman depan Sumber Alam Resort


Kolam renang air panas umum Cipanas

     Akhirnya kami kembali ke cottage dan bersantai2 sambil mengulang berendam air panas di dalam kolam kecil di kamar mandi. Setelah  makan siang, kamipun chek out dan balik menuju jakarta.

Rabu, 29 Desember 2010

TAHUN BARUAN DI RUMAH POHON, Taman Dayu Pasuruan

     Tahun baru 2008 kami bertiga sekeluarga bermalam di rumah pohon, di "The Pines" komplek Taman Dayu, Pasuruan Jatim. 


The Pines, Taman Dayu

Kompleks Taman dayu sekitar 1,5 jam perjalanan dari Surabaya.  Setelah melewati Porong, terus arah ke Malang.  Kemudian kita sampai di perempatan, dimana kalau lurus ke Malang, ke kiri kota pasuruan, dan jika ke kanan jalan keTretes.  Kita lurus saja dan kurang lebih sekitar 2 km, terlihat pintu masuk ke Taman Dayu di sebelah kanan jalan. Kita belok kanan masuk ke dalam komplek, melewati resto cepat saji KFC dan pertokoan di kanan nya. Masuk ke dalam kita akan bertemu food court yang berada di kanan jalan dan dikiri jalannya kantor pemasaran Taman dayu.



Jajan dulu di Food Court Taman Dayu


Jalan masuk ke kompleks Taman Dayu

Untuk menuju ke "The Pines" kita melewati perumahan Taman Dayu yang dikelola oleh group Ciputra. Terus ke dalam sehingga sampai di Water Boom Taman Dayu. Setelah Water Boom kita melewati padang Golf yang berada di ujung perumahan.
Dari Padang golf ini, kita menuju ke jalan kecil yang menanjak ke atas bukit. Di bukit inilah letaknya hutan pinus "The Pines".
Di The Pines, kita bisa melakukan berbagai kegiatan out door, seperti Penginapan di rumah pohon, camping ground, sewa AVP serta out bond yang berada tinggi di pohon2 pinus.



Out bond di pucuk2 Pinus yang tinggi

     Setelah melewati pos penjagaan, mobil saya parkir di parkiran tanah yang luas. Kemudian kami membawa turun barang2 bawaan dan melapor ke kantornya yang berada tidak jauh dari situ. 



Pos penjagaan satpam di The Pines


Lapangan parkir yang luas


Kantor The Pines

Di kantor ini kami mendaftar, dan diberikan kunci serta voucher serta diinformasikan bahwa nanti sebelum tengah malam pukul 00, oleh pihak pengelola akan di adakan acara kambing guling, api unggun dan musik serta pembagian door price. kami diminta untuk dapat berpartisipasi.

     Kemudian kami di antar menuju ke rumah pohon yang sudah kami pilih sebelumnya.  Rumah pohonnya berada di ketinggian sekitar 3 m di atas pohon pinus. Terbuat dari kayu dan beratap rumbia. Ada tangga naiknya, dan setelah kami masuk ruangannya cukup lega untuk kami ber tiga. Luasnya sekitar 6 x 4 m, berlantai kayu dan ada sebuah panggung kayu yang digunakan untuk duduk dan tidur. Beralas bantal2 matras. Hanya 1 ruangan tanpa sekat dan tidak ada kamar mandinya. Jika ingin ke kamar kecil, harus turun dan ke toilet umum yang menjadi satu dengan rumah pohon lain serta yang kemping.



Rumah pohon tempat kami menginap



Tenda2 di antara pepohonan Pinus


Rumah2 pohon



Kami segera menyusun barang2, beristirahat dan duduk2 di teras. Terlihat rombongan2 yang menginap di rumah pohon sudah datang, dan banyak juga orang yang kemping.  Menjelang malam, setelah mandi, kami masak indo mie dengan kompor parafin. Dan makan di teras sambil memandang rombongan dan tenda2 kemping.

Duduk santai di teras rumah pohon, mempersiapkan makanan


Masak air panas dengan kompor parafin


 Mie instant, siap untuk disantap

     Menjelang tengah malam kami sudah dipanggil untuk makan malam, yang disediakan pengelola. Makan malam prasmanan ramai2 lesehan di sebuah pendopo yang ada di situ.


Lesehan, menyantap makan malam

Setelah makan malam, kami menonton pertunjukan yang diadakan panitia. Sebuah cerita lucu, dengan setting di atas tali out bond yang berada di puncak2 pinus. Padahal sudah tengah malam dan gelap lho ?? Di selingi oleh pembagian door price bagi yang menginap, berupa : voucher2 berenang di water Boom, menginap di taman dayu serta voucher menginap di tree house kembali. 


Menonton acara, sambil ngemil kambing guling

Kami mendapat voucher berenang di water boom serta voucher discount ke Taman safari pandaan.  Sementara kambing guling juga bisa kita nikmati berikut bandrek, serta kacang dan jagung bakar. Terompet dan topi juga dibagikan gratis.


Kalau yang ini, makan jagung bakar

Kemudian, tepat menjelang tengah malam kami semua di ajak berkumpul di lapangan, mengelilingi tumpukan kayu yang akan dijadikan api unggun. Dan setelah aba2 hitung mundur, api unggun pun dinyalakan diikuti suara sorak sorai, tiupan terompet dan luncuran kembang api yang berseliweran. Ternyata panitia sudah menaruh peluncur kembang apinya di balik pohon2.


Puncak acara tahun baru, jam 00.00, api unggun !!

Acara dilanjutkan dengan music dan joget seluruh peserta. Kami sempat menonton sebentar, tapi karena Prity sudah capek dan mengantuk, kami pun balik ke rumah pohon untuk istirahat.



Prity, bergaya meniup trompet

Keesokan harinya kami jalan2 terlebih dahulu, memakai voucher yang kemarin malam kami menangkan. Mula2 kami berenang gratis di Taman dayu Water Boom, kemudian siangnya kami jalan2 ke Taman safari Pandaan. Sorenya kami balik ke Surabaya dengan tubuh letih dan mengantuk. Namun pengalaman tahun baru yang menyenangkan.


Di water Boom Taman Dayu


Taman safari 2, Pandaan Jatim

Senin, 27 Desember 2010

SNORKLING KE BUNAKEN, manado Sulawesi Utara

     Perjalanan ke kota Manado dalam rangka tugas kantor, saya manfaatkan untuk mengunjungi tempat2 menarik di kota paling utara pulau Sulawesi tsb.
Pesawat yang saya tumpangi dari Jakarta adalah Batavia Air. Saya tidak menduga ternyata pesawatnya adalah pesawat Airbus 330 yang gede. Baris bangkunya saja ada 8 ( masing2 2 disisi jendela dan 4 di tengah). Serta kabinnya terbagi 3. Selama ini penerbangan domestik biasanya pesawat kecil (boeing).


Pesawat Batavia Air, type Air Bus yang gede


    Di dalam kabin terdapat monitor TV, yang menunjukkan posisi lokasi pesawat

Begitu mendarat di bandara Sam Ratulangi Manado saya sudah dijemput oleh Bpk Michel, rekan kantor saya di cab manado.
Kota Manado terasa panas, mungkin karena letaknya yang dipinggir laut.  Mayoritas penduduknya adalah beragama kristen, sehingga banyak terdapat gereja di sana.


Kota Manado, foto dari udara


Bandaranya sendiri berada di pinggir kota. Dari Bandara saya sempat di ajak menyusuri Boulevard, pusat pertokoan dan belanja yang paling ramai di kota manado.  Kemudian makan ikan bakar di pinggir laut di daerah Malalayang.


 Rumah makan dengan pemandangan pulau Manado Tua di kejauhan


 Ikan bakar lezat dengan sayur dan sambal... nyammiii.....


Ini dia bubur manado,  yg dimakan dengan tahu dan peyek rinuak


Makan bubur Manado, sambil disuguhkan alat musik Kulintang



Paginya saya juga sengaja mencari Bubur Tinutuan/Bubur Manado yang terkenal. Disebut bubur Tinutuan karena terdiri dari campuran berbagai macam bahan seperti : jagung, ubi, bayam, kangkung, mie dan kacang2 an. Menurut saya makanan ini sangatlah sehat.
Kota manado sendiri disebut kota Tinutuan yang berarti kota Manado penduduknya terdiri dari campuran berbagai suku bangsa yang ada di Sulawesi.


   Kota Manado, kota Tinutuan


  Setelah menyelesaikan tugas2 kantor, akhirnya saya menyempatkan diri mengunjungi beberapa tempat menarik di daerah Sulawesi Utara ini.



1. PATUNG MONUMEN JESUS MEMBERKATI

    Berada di salah satu kompleks perumahan mewah di kawasan perbukitan kota manado. Patung ini berada di atas bukit seolah2 memberi berkat ke perumahan yang berada di bawahnya.


Patung Monumen Jesus memberkati yang megah 


Perumahan2 yang berada di bawahnya


2. MAKAM TUANKU IMAM BONJOL

    Tuanku Imam Bonjol yang beragama Islam dan berasal dari Sumatera barat dikuburkan di Manado karena beliau saat2 terakhir di buang dan diasingkan di manado.
Makam ini berada tak jauh dari kota manado arah ke Tomohon. Sayang sekali saya belum sempat berkunjung karena hari telah malam saat saya melewatinya.

3. KOTA TOMOHON

    Dari Kota manado Tomohon sekitar 1,5 jam perjalanan. Kotanya dingin dan banyak bunganya (festival bunga Tomohon diadakan pada ). Saya menginap di Kawanua cottage . Dari penginapan kelihatan jelas gunung Lokkon yang berbentuk gundul dan bulat.


TFF (Tomohon Flower Festival) yang diadakan bulan Juli 2010 


Jalan2 kota Tomohon yang penuh bunga


Gunung Lokkon, tepat di depan penginapan



Saya juga sempat mengunjungi daerah. Yang terkenal dengan kerajinan pembuatan rumah adat minahasa sistem knock down dan siap jual. Harganya 250 jt sampai 400 jt per unit rumah tergantung typenya. Itu belum termasuk ongkos kirim ke daerah yang diinginkan.



Show room rumah adat siap pakai (knock down)



Berkhayal punya rumah kayu seperti ini......



4. DANAU TONDANO

    Dari Tomohon, perjalanan dilanjutkan ke danau Tondano yang jaraknya hanya sekitar 0,5 jam perjalanan. Saya mengunjungi kota Tondano, kotanya kecil dan sepi padahal Tondano adalah ibu kotanya Minahasa. Sepertinya kota Tomohon lebih ramai dibanding kota Tondano.



 Danau Tondano yang tenang dan indah


 Tepian danau Tondano dengan latar gunung Merapi


Mejeng di tepi danau


Di Tondano kami berkesempatan makan siang yang lezat di rumah ibu Mouna. Khas nya adalah ikan danau dan peyek ikan (kalau di Singkarak namanya rinuak). Dari Tondano kami menyusuri danau menuju ke Barat dan sempat berhenti di perisitirahatan yang berada di pinggir danau. Di sini ada kolam pemandian air panasnya.


Kolam renang air panas yang berada di tepi Danau Tondano


Kemudian perjalanan dilanjutkan menuju Bukit Kasih.

5. BUKIT KASIH

    Bukit kasih adalah suatu tempat yang mencerminkan keragaman dan toleransi beragama. Di bangun atas prakarsa Bpk.  Di bagian bawah adalah lapangan, tempat parkir, sebuah tugu, daerah belerang, sumber air panas mendidih (dipakai warga untuk merebus telur dan jagung) dan ada kolam renang air panas juga.


Bukit kasih, di atasnya terdapat 4 rumah ibadah dari 4 agama.


Sementara nun di atas bukit sebuah patung salib yang sangat besar berada. Sehingga dari jarak yang sangat jauh, patung salib ini bisa kelihatan.


Patung salib di perbukitan yang kelihatan dari jauh


Uniknya di atas bukit juga terdapat rumah ibadat dari 4 agama yang ada di Indonesia, yaitu : Mesjid, Gereja, Kelenteng dan Pura.  Untuk naik ke atas bukit dibutuhkan stamina extra, karena harus melalui anak tangga yang cukup tinggi. Belum lagi aroma belerang yang kadang tiba2 menusuk searah hembusan angin.
Namun, ketika sampai di atas pemandangannya sangat indah.


 Rumah ibadah di atas bukit, perhatikan ada patung wajah di sisi bukit


Pemandangan dari atas bukit



Foto2 di atas bukit


 Bangunan masjid, salah satu rumah ibadah


 Tangga terjal menuju puncak bukit


 Prasasti pendirian Bukit kasih


Sumber air panas menggelegak, untuk merebus jagung


6. PULAU BUNAKEN
    Tempat terakhir yang saya kunjungi adalah pulau Bunaken. Pulau Bunaken ini terkenal dengan taman laut nya yang merupakan taman laut yang diilindungi.  Taman laut Bunaken terkenal sampai ke manca negara. Ini adalah kali ke 2 saya mengunjungi Bunaken.

Setelah memesan kapal hari sebelumnya, pagi2 pukul 06.00 kami (berdua, saya dan pak Mychel) sudah menunggu di dermaga. Kami sengaja berangkat pagi, agar cuaca masih bersahabat dan angin sedikit (saya masih trauma peristiwa pecahnya kapal anggota DPR beberapa waktu yg lalu).

Untuk menuju ke pulau Bunaken ada 2 cara yaitu : 1. Menaiki kapal reguler, yang berangkat setiap jam 12 siang dan kembali besok harinya, harganya terjangkau. 2. Sewa kapal sendiri. Bisa langsung ke loket yang ada di pelabuhan atau nego dengan awak kapal yang banyak berada di pelabuhan.



Pelabuhan Manado, lokasi pecahnya kapal anggota DPR RI


Mulut pelabuhan 


 Kesibukan di Pelabuhan


Setelah menunggu sekitar 1/2 jam, akhirnya kapalnya tiba dan kamipun berangkat.
Kapalnya tidak terlalu besar, walaupun terasa lapang karena isinya hanya berdua. Harga sewa kapal Rp 350.000 pp termasuk ongkos menaiki kapal kaca, dan menemani snorkling.


Perahu kami, menuju ke pulau Bunaken

     Kapal melaju tenang meninggalkan pelabuhan Manado menuju P Bunaken. lama perjalanan sekitar 45 menit. Di depan kelihatan menjulang gunung yang berada di Pulau Manado tua. Ombak dan angin tenang.
Pada perjalanan pertama, sepanjang perjalanan saya bisa melihat ikan lomba2 yang mengikuti kapal. Kali ini tidak terlihat adanya lumba2 (mungkin agak siangan baru muncul).

 Duduk santai di haluan kapal memandang pulau Manado Tua


Gunung di Pulau Manado Tua



     Tak lama kamipun sampai di pulau Bunaken. Pulau Bunaken terletak tepat di depan kota Manado arah utara. Berdampingan dengan pulau Siladen dan pulau Manado Tua.
Pulau ini berbentuk memanjang, satu sisi adalah perkampungan penduduk, sedang sisi lain merupakan taman nasional. 
Air laut di pulau Bunaken sangat jernih dan mempunyai banyak keaneka ragaman biota laut, disebabkan karena adanya arus hangat dari Pasific yang mengandung kadar garam tinggi.  Adanya arus hangat ini mengandung banyak makanan dan disenangi oleh ikan2. Sedangkan arus dan kadar garam tinggi menyebabkan terjaganya kejernihan air sepanjang taman Laut Bunaken.


Foto udara, pulau Bunaken sebelah kanan, Manado Tua sebelah kiri


Penginapan yang berada di Pulau Bunaken


Sebelum mendarat di Pulau Bunaken, pemandu kami mendekati sebuah kapal yang mempunyai rongga di tengahnya. Ini adalah kapal perahu berkaca. Dimana pada dasar kapal terdapat kaca, sehingga kita bisa melihat pemandangan di dasar laut tanpa perlu menyelam ke dalam air. Jika sebelumnya tidak ada negosiasi dengan pemilik perahu, jika kita ingin melihat dasar laut memakai perahu berhaca ini akan di kenakan biaya Rp 50.000.

Seperti ini, kapal berlantai kaca


Kamipun melompat pindah ke perahu ini. Oleh awak perahu kotak kayu berkaca diturunkan dan kami dipersilahkan melihat melalui kaca di dalam kotak.


Kotak berkaca untuk melihat dasar laut


Melihat pemandangan dasar laut


Bisa melihat ikan2, karang dan jurang laut

Kami melihat2 sekitar 15 menit. Dan setelahnya kamipun segera balik ke perahu dan menuju ke dermaga Taman laut Bunaken yang berada di taman nasional.

Dermaga Pulau Bunaken


 Promosi parawisata Bunaken


 Kapal berlabuh di tepi pantai



Plang Taman Laut Bunaken
     

     Di sekitar dermaga penuh dengan warung2 yang berjualan cindera mata. Kami bergegas bertukar pakaian dan menyewa peralatan snorkling. Harga sewa masker snorkling dengan kaki katak Rp 60.000.  Kami juga memesan teh manis panas serta pisang goreng untuk menambah kesegaran badan.


 Warung cindera mata


    Berbagai pernak pernik untuk oleh2


Warung tempat meyewakan peralatan menyelam


 Harga sewa sudah dipatok oleh pengelola setempat


 Kamera bawah air, harga sewanya Rp 250.000


 Masker snorkling ada beraneka warna


Baju selam, sewanya seharga Rp 50.000


     Setelah mendapatkan peralatan, kami kembali menaiki perahu untuk menuju titik penyelaman. Lokasi penyelaman tidak begitu jauh dari pantai. Setelah melabuhkan jangkar, kamipun memakai peralatan snorkling dan meluncur menyebur ke dalam air laut.  Ketinggian air hanya sekitar dada saja.


Bersiap2 terjun ke laut 


Begini nih, cara pemakaian masker snorkling


Air laut di sini sangat jernih dan bening, sehingga karang dan ikan2 kelihatan sangat jelas. jarak pandang juga sampai ratusan meter, sehingga kami dapat melihat jurang yang hanya berjarak sekitar 3-4 m dari titik penyelaman kami.


 Air lautnya begitu jernih


 Bagian yang dangkal begitu jernih, yang biru tua adalah jurang laut


Berenang mengapung mengejar2 ikan

Memang titik penyelaman yang tidak jauh dari pantai, kedalamannya hanya 1-1,5 m saja, tapi setelah itu adalah sebuah jurang yang sangat dalam, sehingga seperti dinding terjal di dalam laut.
Kelebihan taman laut bunaken adalah dinding terjal ini yang dipenuhi dengan keaneka ragaman karang dan ikan laut.
Kami snorkling di sekitar kapal, sambil menaburkan roti dan pisang goreng yang sudah dipersiapkan. Dan pemandangannya begitu menakjubkan. Ratusan ikan2 beraneka bentuk dan warna langsung mengerubuti kami. Bahkan ikan2 tersebut kelihatan tidak takut untuk menyentuh/mengigit kita.  Hanya kalau kita yang berusaha menjangkau dia akan menghindar.

Senangnya ber snorkling ria


Snorkling, berarti harus mengapung2 di permukaan air


Kapal2 lain ikutan snorkling di titik penyelaman kami

Sayang saya tidak punya kamera bawah air, untuk merekam moment ini.
Saat bermain2 dengan ikan, dari arah jurang kami melihat gelembung2 udara, yang berarti ada rombongan penyelam yang berada di dalam jurang.
Mulanya kami tidak berani mendekat ke bibir jurang, karena takut tertarik arus terjun ke jurang yang dalam. Apalagi saya tidak bisa berenang.
Tapi setelah pak, pemandu kami meyakinkan bahwa kalau pakai pelampung tidak apa2. Akhirnya kami memberanikan diri berjalan menuju bibir jurang. Kemudian mengapung di atas jurang.
Pemandangan ke bawah ternyata sangat luar biasa. Kalau tadi hanya ikan2 kecil beraneka warna yang kelihatan, di dalam jurang ratusan ikan besar2 berseliweran. Hanya kita tidak bisa mendekat dan menyentuhnya. Bahkan ada ikan pari yang berenang cukup dekat dengan saya mengapung.

Sementara kami melihat sekitar 3 orang penyelam berada jauh di bawah jurang. kadang kelihatan kadang menghilang, hanya gelembung2 nya saja yang pasti kelihatan naik ke atas.
Kami melakukan snorkling sekitar 1,5 jam. Karena sudah puas dan badanpun sudah kedinginan kami balik ke kapal, dan kapalpun segera balik kembali ke dermaga.


Capek selesai snorkling, balik ke dermaga Bunaken

Di dermaga saya membeli kaos dan souvenir untuk di bawa pulang sebagai oleh2. Kemudian kami memesan kelapa muda dan mie telur instan. Nikmat sekali, makanan hangat dan kelapa muda setelah capek snorkling.


 Makan kelapa muda dulu, untuk memulihkan tenaga


Dermaga Bunaken sudah mulai ramai


Tempat duduk2 sambil santai di depan dermaga


Tersedia berbagai macam makanan, sesuai selera


Foto 2 dulu (1)



Foto 2 dulu (2)



Jalan2 sepanjang pantai


Foto 2 dulu (3)


Sekitar pukul 11.00 kami bersiap2 balik ke Manado, karena saya harus mengejar penerbangan  pulang, dengan pesawat jam 15.00.